Quantcast
Channel: Memory – RAM – Jagat Review
Viewing all 63 articles
Browse latest View live

G.Skill Luncurkan SO-DIMM DDR3 Berkecepatan 2133Mhz

$
0
0
G.SKILL_DDR3L_2133MHz

G.SKILL_DDR3L_2133MHz

G.SKILL_DDR3L_2133MHz   Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan memori DDR3 SO-DIMM seri Ripjaws dengan kecepatan hingga DDR3-1866Mhz, kini G.Skill kembali menawarkan memori dengan seri sama (Ripjaws SO-DIMM) namun dengan kecepatan tinggi: 2133Mhz. Selain itu, memori kit yang ditawarkan dengan konfigurasi 2x4GB (dual-channel) ini bisa beroperasi pada kecepatan DDR3-2133 hanya dengan voltase 1.35V! Memori kit ini ditujukan bagi pengguna prosesor Intel Core i 4th-Gen (Haswell) mobile, baik Core i5 maupun Core i7, walau tidak menutup kemungkinan para pengguna Intel Core i 3rd-Gen(Ivy Bridge) juga bisa menjalankan kecepatannya. Selain bagi pengguna laptop/notebook, memori G.Skill ini juga dikabarkan dapat bekerja dengan berbagai perangkat PC lain yang membutuhkan RAM SO-DIMM, misalnya saja sebuah Intel NUC. Berikut ini screenshot dari sebuah sistem NUC D53427RKE menjalankan kecepatan memori DDR3-2133Mhz, tanpa konfigurasi ekstra di BIOS: *klik untuk memperbesar* G.SKILL_DDR3L_2133MHz_PI32MTEST   Tentunya bagi para pengguna laptop gaming high-end, pilihan kecepatan DDR3-2133Mhz ini cukup menarik untuk mendapat sedikit tambahan performa, karena biasanya laptop gaming hanya dilengkapi dengan memori DDR3-1600Mhz. Tertarik untuk mengganti RAM notebook anda?  

Team Group Luncurkan Memori Xtreem Series White DDR3

$
0
0
Team_Group_Xtreem_Series_White

Team_Group_Xtreem_Series_White

Team_Group_Xtreem_Series_White   Produsen memori asal Taiwan, Team Group Inc., Minggu in meluncurkan memori Team Xtreem Series White DDR3. Memori dengan heatspreader putih ini datang dengan konfigurasi 8GB dan 16GB (hanya dual-channel), dan mendukung standar Intel XMP(Xtreme Memory Profile) 1.3, dan diberikan dukungan garansi lifetime. Mengenai kecepatannya, Team Xtreem White Series menawarkan kecepatan mulai DDR3-2133 CL11, DDR3-2400 CL10, DDR3-2666 CL11 dan DDR3-2800 CL12, dengan harga mulai 69.90 Euro sampai ke 449.90 Euro bergantung pada kecepatan dan ukurannya. Dilihat dari serinya, Team Xtreem White Series ini tidak jauh berbeda dengan memori Team Xtreem LV 2400C9 16GB Kit yang pernah kami review dulu,hanya saja dilengkapi dengan heatspreader berwarna putih. Bagi para PC Modder yang mencari interior dengan warna dominan putih(yang cukup sulit dicari), memori ini tentunya menarik. Mari tunggu kehadiran memori ini di Indonesia! Sumber: TPU

Tips Memilih Memori Bagi APU AMD Kaveri

$
0
0
DSC05745ss

DSC05745ss

amd-kaveri-logo Bagi APU AMD, ada satu hardware yang akan sangat membantu performa prosesor ini, yakni memori DDR3. Pemilihan konfigurasi memori DDR3 yang ideal umumnya akan memberikan peningkatan performa signifikan, terutama pada skenario dimana kartu grafis terintegrasi (Integrated Graphics - IGP) digunakan untuk memproses grafis dari game. Ini sebenarnya wajar, karena selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan bandwidth dari CPU, memory DDR3 pada platform berbasis APU juga harus memenuhi kebutuhan si IGP. Tepat satu tahun yang lalu, kami sudah pernah membuktikan bahwa APU Trinity sangatlah menyukai frekuensi RAM ketimbang timing yang ketat. Begitu pula halnya dengan APU Richland yang menunjukkan peningkatan performa besar saat memori DDR3 dengan frekuensi memori tinggi digunakan (2133Mhz hingga 2400Mhz). Pada Kaveri, AMD memberikan kontroller memori yang kemampuannya sudah ditingkatkan lebih jauh lagi. AMD mengklaim bahwa APU Kaveri sekarang sudah bisa beroperasi dengan memori DDR3-2400Mhz. Spek_RAMKaveri Perlu diketahui, bahwa sejak APU Trinity sekalipun, kecepatan DDR3-2400Mhz sudah bisa dicapai, meski tidak semua mainboard dan RAM mendukungnya, karena AMD memberi support resmi hanya sampai DDR3-1866Mhz. Sama halnya dengan APU Richland, dimana AMD mengatakan support resmi hanya sampai DDR3-2133, namun kami bisa dengan mudah mencapai kecepatan DDR3-2400 dengan modul-modul RAM tertentu. Kali ini, untuk pertama kalinya, AMD memberikan dukungan penuh DDR3-2400 pada Kaveri, ini berarti AMD sudah cukup yakin bahwa kontroler memori pada Kaveri sanggup beroperasi pada kecepatan tersebut dengan baik. Tentunya, kecepatan memori yang tinggi disini akan membantu IGP pada Kaveri untuk beroperasi dengan lebih baik. Tertulis diatas, "Up to 2400Mhz with AMP". AMP disini adalah singkatan dari AMD Memory Profiles. Profil memori ini pada dasarnya mirip dengan Intel XMP (Xtreme Memory Profile), yang berfungsi untuk menerapkan setting memori hanya dengan me-load profile. Tentunya ini digunakan untuk memudahkan pengguna awam yang ingin merasakan kecepatan memori tinggi tanpa perlu repot mengatur banyak paramater timing dan juga voltase. Kabar baiknya bagi Anda, kami sudah membuktikan bahwa ada beberapa motherboard AMD FM2+ yang mendukung setting memori tidak hanya melalui AMP, namun juga lewat XMP, sehingga pemilihan memori pada platform Kaveri ini bisa cukup fleksibel. Disini kami akan melakukan pengujian yang sangat sederhana, yakni menguji beberapa konfigurasi memori pada APU Kaveri, mulai dari DDR3-1600 yang umum digunakan para pengguna, hingga ke DDR3-2400Mhz yang merupakan kecepatan RAM maksimal yang bisa dicapai Kaveri tanpa mengubah base clock (BCLK).

Testbed

DSC05745ss Berikut ini spesifikasi sistem yang kami gunakan untuk menguji efek dari perbedaan kecepatan memori DDR3 di platform AMD Kaveri:
  • CPU: AMD A10-7850K 'Kaveri'
  • Mainboard: ASUS A88X-PRO
  • RAM: G.Skill TridentX DDR3-2666C11 2x4GB
  • GPU: Integrated AMD Radeon R7-series
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • CPU Cooler: Corsair H80
  • PSU: Corsair AX850W

Setting

Untuk setting memori pada BIOS, kami tidak banyak melakukan perubahan. Hal yang kami lakukan hanya:
  • Menyalakan XMP (D.O.C.P pada ASUS) Profile
  • Mengubah Frekuensi dan Timing secara manual bila perlu
Pengujian kami berfokus pada frekuensi memori, sehingga kami sengaja memberikan timing memori yang agak longgar. Ini juga dilakukan supaya setting tersebut mudah digunakan dengan stabil dan reliabel. Konfigurasi memori yang kami gunakan adalah:
  • DDR3-1600, CL11-11-12-28 1T (Default SPD yang terdeteksi)
  • DDR3-1866, CL11-12-12-31 2T
  • DDR3-2133, CL11-12-12-31 2T
  • DDR3-2400, CL11-12-12-31 2T

Pengujian

Pada pengujian singkat ini, kami menggunakan 3(Tiga) benchmark, yakni:
  1. 3DMark Fire Strike, Default setting, Total Score
  2. GRID 2, Internal Benchmark, 1920x1080 HIGH Detail, 4x MSAA
  3. LuxMark v2.0, default benchmark(Medium), OpenCL GPU-only
Berikut hasil pengujiannya: amd apu kaveri memory test 3dmark fire strike amd apu kaveri memory test grid2 amd apu kaveri memory test luxmark2  

Kesimpulan: Gunakan Memori setidaknya DDR3-2133!

Seperti yang bisa terlihat pada APU Kaveri, efek dari frekuensi memori DDR3 masih sangat terasa. Performa Grafis Terintegrasi (IGP) dari Kaveri akan berbanding lurus dengan peningkatan frekuensi memori, sekalipun memori DDR3 tersebut berjalan pada timing yang longgar. Pada pengujian kami, peningkatan ini berlaku untuk semua pengujian, dari mulai benchmark sintetik, game 3D, hingga aplikasi GPU OpenCL Compute. Pengujian ini membuat kami sangat merekomendasikan penggunaan DDR3-2133Mhz (atau lebih tinggi) bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan sistem APU Kaveri. Dari segi harga, pada saat artikel ini ditulis (dengan 1 USD= Rp. 12100), kami melihat harga memori DDR3-1600 2x4GB berada di kisaran Rp 800 hingga 900 ribu-an. Sedangkan Memori DDR3-2133 2x4GB sudah ada pada Rp 1.1 s/d 1.25 juta. Perbedaan harga 200-ribuan ini membuat DDR3-1600 agak sulit kami sarankan, mengingat perbedaan performa besar yang akan Anda dapatkan dengan memiliki RAM DDR3-2133Mhz. Nah, untuk Anda yang sudah bersiap mengadopsi sistem dengan APU Kaveri, selamat memilih memori!

Hands-On Review: Overclocking G.Skill TridentX DDR3-2933Mhz 16GB (4x4GB) Kit

$
0
0
DSC07998s

DSC07998s

g-skill-logo G.SKill TridentX 2933Mhz 16GB Kit, atau dikenal dengan nomor model F3-2933C12Q-16GTXD, adalah salah satu RAM DDR3 premium dari G.Skill. G.Skill sendiri dikenal dengan berbagai produk memori mereka yang memiliki kecepatan jauh diatas normal. Kebetulan pada kali ini, kami dari JagatReview OC Team mendapat kesempatan untuk mencicipi pengalaman menggunakan memori kelas atas ini. Mari simak uji hands-on singkat ini!

Gallery

Berikut ini penampilan dari kemasan dan modul RAM G.Skill TridentX 2933: DSC07942s DSC07941s DSC07945s DSC07944s DSC07946s DSC07948s DSC07949s DSC07951s    

Spesifikasi

Berikut ini kami tampilkan spesifikasi yang diberikan oleh G.Skill pada website mereka (Link).
Series TridentX
Memory Type DDR3
Capacity 16GB (4GBx4)
Multi-Channel Kit Dual/Quad Channel Kit
Tested Speed 2933MHz
Tested Latency 12-14-14-35-2N
Tested Voltage 1.65v
Registered/Unbuffered Unbuffered
Error Checking Non-ECC
SPD Speed 1333MHz
SPD Voltage 1.50v
Fan lncluded Yes
height 54 mm / 2.13 inch
Warranty Lifetime
Features Intel XMP (Extreme Memory Profile) Ready
Memori G.Skill TridentX 2933 merupakan  sebuah memori kit yang terdiri dari 4 (empat) keping RAM yang bisa Anda gunakan pada konfigurasi dual-channel (Z77/Z87) maupun quad-channel (X79). Masing-masing berkapasitas 4 GB (total 16 GB). Namun, mengingat kecepatan memori ini sangat tinggi (DDR3-2933Mhz), kami menduga hanya ada sedikit platform yang memiliki memory controller cukup kencang untuk dapat menangani TridentX 2933, misalnya saja platform Intel Haswell LGA1150.

XMP (Xtreme Memory Profile)

Berdasarkan spesifikasinya, tentunya RAM ini akan dilengkapi dengan XMP (Xtreme Memory Profile) untuk mempermudah setting RAM tersebut. Berikut screenshot detail mengulas XMP pada memory kit ini. 090629234229s 090629234234s 090629234240s 090629234253s 090629234303s screen001 screen002 *Klik Thumbnail untuk memperbesar Berikut ini informasi detail mengenai XMP profile-nya, sesuai dengan yang dibaca oleh program AIDA64. Timingnya sengaja dibuat longgar (12-14-14-35 2T) sebagai kompensasi akan kecepatannya yang tinggi. screen001 XMP screen001 XMP1  

Single-sided

screen001 Single Rank Anda juga bisa melihat bahwa pada memori TridentX 2933 ini, G.Skill menggunakan konfigurasi single-rank/single-sided. Biasanya penggunaan konfigurasi single-sided ini akan menyebabkan sedikit penuruan performa, namun ini digunakan untuk mengijinkan memori berjalan pada kecepatan lebih tinggi.

Metoda Pengujian

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjalankan metoda pengujian yang agak berbeda dari biasanya, yakni berfokus hanya pada kemampuan overclocking dari G.Skill TridentX 2933. Mengapa performanya pada aplikasi sehari-hari tidak kami uji? Berikut penjelasannya: Bandwidth - AIDA64 Memory Benchmark Kami menggunakan benchmark memori yang terintegrasi pada AIDA64, untuk mendapatkan nilai bandwidth dari memori G.Skill TridentX 2933. Nilai ini bisa sedikitnya memberikan gambaran akan performa dari RAM ini: screen003 Jika dilihat dari data hasil benchmark AIDA 64 diatas, kami bisa mengatakan bahwa perolehan bandwidthnya pada spesifikasi XMP agak kurang optimal, hanya sekitar 28 GB/s pada Memory Read. Berdasarkan pengujian kami, nilai tersebut akan kurang lebih setara dengan bandwidth memori berkecepatan DDR3-2200 s/d DDR3-2400 dengan CAS Latency 11 atau 10. Disini, kami melihat bahwa performa mungkin bukan menjadi pertimbangan yang utama saat G.Skill menciptakan memori ini, melainkan kemampuan overclocking untuk mencapai clock memori sangat tinggi. Maka dari itu, kami memutuskan untuk menitik-beratkan semua test G.Skill TridentX 2933 dari segi kemampuan overclock-nya saja,  yang terdiri dari:
  • Uji maximum memory clock dengan ambient(normal) cooling
  • Uji maximum memory clock pada Extreme Cooling

Spesifikasi Sistem

DSC08001s
Prosesor
Intel Core i5-4670K
Motherboard
ASUS Maximus VI Impact
RAM G.Skill TridentX 2933 C12 (Single Channel)
Storage
HDD WD Raptor 600GB
Power Supply
Cooler Master 1500W PSU
Cooling System
Normal: Corsair H50 Watercooling
Extreme: Kingpincooling Gemini (CPU)
   Kingpincooling Ney Pro RAM Pot
   Kingpincooling Chipset LN2 Pot
Ya, single channel, Anda tidak salah baca. Kami mencari satu dari keempat stik ini yang memiliki overclockability terbaik, lalu mencoba mencapai frekuensi maksimum dari RAM tersebut melalui overclocking. Oh ya, dalam pengujian ini kami juga menggunakan motherboard yang memang didesain khusus untuk bisa menangani memory overclocking dengan baik, yakni ASUS Maximus VI Impact. Sebagai tambahan, Anda dapat mengunjungi Link berikut yang menjelaskan lebih dalam mengenai motherboard ASUS Maximus VI Impact :Link.

Daftar Isi

Halaman 1 (halaman ini): Overview, Spesifikasi, Gallery, Skenario/Metoda Pengujian Halaman 2: Overclocking - Normal Cooling Halaman 3: Overclocking - Extreme Cooling(LN2) Halaman 4: Kesimpulan

Disclaimer :

  1. Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.
  2. Overclocking  jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Overclocking Review: Team Zeus DDR3-1600 2x4GB Kit

$
0
0
TeamZEUS1600_05

TeamZEUS1600_05

TeamZEUS_Logo Akhir-akhir ini, memori dengan merk Team jarang singgah di lab overclock kami. Meskipun demikian nama Team sudah cukup terkenal sebagai salah satu vendor memori kelas atas, dengan produk unggulannya, Team Xtreem series. Tahun 2012 lalu, kami pernah me-review Team Xtreem LV 2400 CL9 16GB Kit, dan sampai hari ini memori tersebut masih menjadi salah satu kit DDR3-2400 terkencang yang pernah kami uji, berkat penggunaan CAS Latency 9 (kebanyakan RAM DDR3-2400 di pasaran sudah menggunakan CAS Latency 10 atau 11). Beberapa minggu lalu, lab overclocking JagatReview mendapat penawaran secara spesifik untuk melakukan uji overclock memori Team, yang menyandang nama Team ZEUS series. Kami menerima tawaran tersebut dengan senang hati, karena sudah cukup lama kami tidak menguji memori dari Team. Saat memori tersebut datang ke lab, kami agak terkejut karena Team ZEUS yang datang ke lab kami memiliki rating 'hanya' DDR3-1600C9. Umumnya, memori dengan rating seperti demikian dibuat dengan IC dengan overclockability minim.

Zeus, Siap Overclock dengan IC Pilihan

TeamZEUS1600_11 Kami masih bertanya-tanya, apa yang spesial dari memori Team ZEUS DDR3-1600C9 2x4GB ini, hingga Team menyebut memori seri ZEUS sebagai 'Overclocking Memory Modules'. Saat membaca datasheet yang dibuat oleh Team, kami menjumpai kata-kata berikut ini: "Specially selected IC for outstanding overclocking capability". Tentunya hal tersebut membuat kami semakin bingung, jika Team Zeus DDR3-1600C9 memang dibuat dengan IC dengan overclockability tinggi, mengapa ratingnya dibuat hanya DDR3-1600? Kebanyakan memori dengan overclockability tinggi yang kami ketahui dirating setidaknya pada DDR3-2133 keatas, dan yang jelas bukan DDR3-1600! Dengan rasa penasaran yang tinggi, kami membawa memori Team ZEUS tersebut ke lab overclocking kami untuk segera mengujinya.  

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Fokus kami pada pengujian ini adalah menguji seberapa jauh memori Team ZEUS DDR3 bisa dioverclock di sistem kami dan menjalankan benchmark, dan bagaimana hasil overclocking ini berpengaruh kepada performa sistem secara keseluruhan. Pengujian dimulai dengan menguji performa saat keadaan default(spesifikasi sesuai kemasan), lalu pengujian overclock dilangsungkan. Detail dari jalannya pengujian adalah sebagai berikut: 1) Pengujian overclocking akan dilakukan menggunakan setup aircooling, baik CPU maupun RAM. Extreme cooling sama sekali tidak digunakan disini. 2) RAM akan diuji dengan dua setting DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V dan 1.75V. Dua setting ini dipilih karena setting tegangan memori seperti ini masih cukup aman untuk digunakan 3) Pada setiap setting voltage, kami akan mencoba mencari beberapa konfigurasi overclock(kombinasi antara timing dan frekuensi RAM) yang masih stabil untuk menjalankan berbagai benchmark dalam pengujian kami. *Definisi 'stabil' disini adalah bisa menjalankan semua software pengujian tanpa BSOD/Crash*  

Pemilihan Test Platform

Mengingat kami akan menguji kemampuan overclocking dari Team ZEUS 1600, tentunya kami harus memilih platform yang memiliki memory controller berkemampuan tinggi, maka dari itu kami memilih platform Intel Haswell LGA1150. Berikut ini spesifikasi lengkap dari sistem yang kami gunakan: TeamZEUS1600_06
  • Prosesor: Intel Core i7-4770K "Haswell'
  • Motherboard: Gigabyte Z87X-OC , F8 BIOS
  • RAM: Team ZEUS DDR3-1600, 2x4GB
  • VGA: Galaxy NVIDIA GeForce GT 630 'Fish' Limited Edition
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX850W
  • CPU Cooling: Cooler Master Hyper 103
Motherboard Gigabyte Z87X-OC kami pilih karena motherboard ini merupakan salah satu motherboard Z87 yang menawarkan kemampuan tuning memori DDR3 cukup baik(kami pernah menguji kemampuan overclocking memori dari Z87X-OC disini). Kemudian untuk kartu grafis, kami hanya menggunakan sebuah NVIDIA GT 630 karena pengujian kami dititikberatkan pada performa memori dan prosesor.  

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Ruang Lingkup Pengujian, Testbed Halaman 2: Spesifikasi, Gallery, Penjelasan Software Uji Halaman 3: Setting Testbed, Hasil Pengujian Halaman 4: Tes Bonus - Highest DDR3 Memory Clock + Tes kestabilan Ekstra Halaman 5: Kesimpulan  

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.

2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

 

Mega Test: 13 Memori DDR3 8GB Kit untuk AMD APU

$
0
0
DSC08491s2s

DSC08491s2s

DSC08491s2s Memori, atau lebih dikenal dengan istilah RAM (Random Access Memory), merupakan sebuah komponen komputer yang berguna untuk menyimpan data sementara, sebelum data tersebut diproses oleh prosesor. Sejak integrasi kartu grafis merambah masuk ke dalam CPU, selain mempengaruhi performa prosesor, performa memori juga cukup berpengaruh pada kinerja komponen integrated graphics/grafis terintegrasi.

Spesifikasi RAM - Penting, tapi Diabaikan

Label Perkembangan kecepatan memori pada generasi DDR3 yang pesat, serta makin canggihnya kontroler memori sejak arsitektur Intel Sandy Bridge tahun 2010 lalu membuat kebutuhan bandwidth antara CPU dengan RAM dengan mudah terpenuhi (tidak seperti masa DDR1 dan DDR2 dulu). Sekarang penggunaan memori dengan spesifikasi rendah sekalipun tidak akan membawa penalti performa yang signifikan pada sebuah sistem. Ini yang sayangnya membuat kebanyakan pengguna makin tidak peduli akan spesifikasi memori yang mereka gunakan, dalam artian, selama kapasitas memori tersebut terpenuhi, banyak pengguna yang sudah cukup puas dengan memorinya dan memilih untuk membeli memori murah dengan spesifikasi rendah, lalu menggunakan ekstra dana mereka untuk meng-upgrade prosesor atau VGA. Beberapa bulan lalu, di kawasan pertokoan mangga dua Jakarta, kami bahkan pernah melihat seorang pengguna yang sedang merakit sistem PC-nya yang berprosesor Intel Core i7-4770 dan GPU GTX 750 Ti, hanya menggunakan sebuah 1 keping memori 8GB kelas value dengan kecepatan DDR3-1600 karena alasan harganya murah. Ini tentu tidak salah, karena harga sekeping DDR3-1333 8GB akan lebih murah setidaknya 300 hingga 400 ribu Rupiah dari sebuah memori kit 2x4GB DDR3-2133, dan pada skenario budget terbatas, perbedaan harga 400 ribu ini bisa membuat pilihan VGA si user tersebut dari GTX 750 berubah ke GTX 750 Ti misalnya. Jadi, apakah spesifikasi RAM tidak penting pada masa kini? Belum tentu!

APU - Butuh Memori Kencang

amd-kaveri-logo1   Solusi APU dari AMD, mulai dari Llano, Trinity, Richland, hingga Kaveri - memiliki kartu grafis terintegrasi (IGP) yang berperforma cukup tinggi, sayangnya untuk 'mengeluarkan' semua performa tersebut sang pengguna harus menggunakan konfigurasi memori optimal dengan kecepatan cukup tinggi. Hal tersebut wajar terjadi, karena pada APU, baik CPU dan IGP-nya akan mengakses RAM pada jalur komunikasi yang sama - membuatnya rentan akan bandwidth bottleneck, dan umumnya membuat performa IGP-nya menjadi buruk. Ini yang menyebabkan kebanyakan pengguna APU memiliki sistem yang under-performing - karena konfigurasi memori-nya rendah! Kami masih menemui sangat banyak contoh seperti ini di pasaran, misalnya saja sistem berprosesor AMD APU dijual dengan konfigurasi satu keping single-channel DDR3-1333. Ini tentu saja akan membuat IGP pada APU tersebut mengalami penurunan performa sekitar 30-40% dari seharusnya. Catatan: penurunan performa berkat penggunaan memori satu keping/single-channel ini hanya terjadi pada APU Llano, Trinity, Richland, dan Kaveri. Pada APU berbasis Kabini, kontroller memori mereka memang hanya dibuat single-channel, sehingga menggunakan dua keping memori pun tidak akan memberi peningkatan performa signifikan. Kami sudah pernah membuat beberapa artikel mengenai pentingnya pemilihan memori yang optimal bagi AMD APU, misalnya saja: Tips mudah mengoptimalkan performa Gaming pada APU Trinity A10-5800K Tips Tweaking Memori pada APU Trinity, dan Tips memilih memori bagi AMD Kaveri Namun sejak AMD APU Kaveri dirilis awal tahun 2014 ini, kami makin sering mendapati pertanyaan dari berbagai pengguna APU mengenai pemilihan model memori yang tepat bagi mereka, sehingga kami merasa perlu mencari jawaban konkrit dari pertanyaan ini.   

Tantangan: Mega Test Memori Kit

Dari hasil diskusi dengan segenap rekan-rekan di JagatReview, muncul ide untuk melakukan tes beragam memori DDR3 dengan platform APU.  Harapan kami, mega-test memori ini bisa memudahkan para pengguna APU, atau pun yang nantinya akan menggunakan APU di masa depan untuk memilih DDR3 terbaik bagi mereka. Tapi muncul masalah berikutnya: variabel pada komponen memori cukup banyak! Komponen memori memiliki beragam parameter yang bisa dinilai. Selain harga, kapasitas, frekuensi, dan timing, masih ada berbagai variabel lain dari sebuah memori kit yang kadang menenentukan keputusan pembelian, mulai dari overclockability, ergonomi, hingga ke faktor penampilan. Sekarang pun vendor memori sudah amat banyak, belum lagi kebanyakan dari mereka menawarkan spesifikasi yang serupa, dengan kisaran harga yang mirip pula! Mari kita lihat parameter-parameter yang cukup signifikan dalam pemilihan modul memori berikut ini:

Kapasitas: 4GB? 8GB? 16GB?

Kapasitas kadang menjadi sebuah variabel yang paling mudah untuk dipilih. Meski dulu ada istilah "Makin besar makin baik" saat kapasitas memori rata-rata ada pada kisaran 256-512MB, sekarang kapasitas memori yang dijual di pasaran ada di 4GB hingga 32GB, dan ukuran yang besar belum tentu memberikan efek performa yang signifikan. Menurut pengujian yang kami lakukan, sebagian besar pengguna dengan OS Windows 7 64-bit akan tercukupi kebutuhannya dengan kapasitas RAM kira-kira 8GB pada penggunaan ringan: browsing, editing foto ringan, encode video, file compression, word processing, gaming, dsb(setidaknya saat artikel ini dirilis). Memang, sesekali saat kita membiarkan berpuluh-puluh tab terbuka pada browser kita, konsumsi memori akan berpotensi meningkat ke kisaran 2-3 GB seperti contoh dibawah ini: TaskMan_Chromes Namun kami belum menemukan skenario penggunaan PC umum yang akan memakan memori sangat besar(8GB+) kecuali misalnya anda melakukan multimedia content creation, misalnya mengedit video 1080p FullHD multi-track seperti dibawah ini, yang memakai ram sistem hingga 12GB lebih. [caption id="attachment_260953" align="alignnone" width="500"]premierecs6_12GBRAMusages 12GB+ RAM Usage pada Premiere Pro CS6 * klik untuk memperbesar*[/caption]  

Frekuensi / Timing

[caption id="" align="alignnone" width="358"] Sebuah DDR3-1600Mhz, dengan timing 11-11-11-28[/caption] Dua variabel ini yang membuat pemilihan memori semakin sulit, namun frekuensi dan timing(latency) lah yang menentukan cepat atau lambatnya sebuah memori. Tanpa membahas lebih dalam, secara umum semakin tinggi frekuensi memori, semakin baik kinerjanya. Demikian pula dengan Timing/Latency, kita membutuhkan memori dengan latency rendah (atau disebut timing 'ketat') untuk performa yang lebih baik. Namun karena keterbatasan fisik dari chip memori dan berbagai faktor-faktor lain, sulit mendapat konfigurasi memori dengan frekuensi tinggi,misal: 1200Mhz(DDR3-2400) yang masih memiliki timing ekstra ketat (7-7-7-21). Disini anda harus mencari kombinasi yang 'pas' antara frekuensi dan timing untuk mendapat performa RAM optimal. Untungnya, pemakai AMD APU tidak perlu pusing, karena dari berbagai pengujian yang kami lakukan, biasanya AMD APU lebih menyukai RAM dengan frekuensi tinggi - timing longgar, ketimbang RAM dengan frekuensi rendah timing ketat(contoh: Kebanyakan AMD APU akan memiliki kinerja optimal saat berjalan pada DDR3-2133 CL 11-12-12-31, ketimbang DDR3-1600 CL 8-8-8-24). Mengenai frekuensi sendiri, meski sudah banyak chip DDR3 yang memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan diatas DDR3-2800 bahkan DDR3-3000, kami menyarankan anda yang menggunakan APU untuk mencari kecepatan setidaknya DDR3-1866 atau DDR3-2133. AMD APU memiliki memory controller dengan kemampuan terbatas, sehingga pencapaian frekuensi tinggi (DDR3-2666+) agak sulit untuk pemakaian sehari-hari. Sebagai catatan tambahan, jenis APU yang berbeda memiliki dukungan kecepatan memori yang berbeda pula sesuai dengan kualitas memory controller-nya. Sebagai contoh, APU generasi 'Trinity'(A10-5800K, A8-5600K) biasanya memiliki dukungan hingga DDR3-1866Mhz, walau secara teori bisa saja berjalan di DDR3-2133 dan DDR3-2400. APU 'Richland' (A10-6800K misalnya) umumnya memiliki memory controller yang sedikit lebih baik dari Trinity, dan bisa berjalan di kecepatan DDR3-2133Mhz tanpa masalah. APU yang terbaru dan terkuat saat ini yakni Kaveri A10-7850K umumnya bisa berjalan pada kecepatan DDR3-2400 tanpa masalah.

XMP(Xtreme Memory Profile)

Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Saat menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen hanya dengan me-load profil XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan, tanpa perlu mengubah parameter RAM secara manual. Dulu, XMP dibuat untuk memori yang ditujukan pada platform Intel, sedangkan platform AMD memiliki profil bernama AMD Memory Profile(AMP). Di mata para vendor memori, profil XMP jauh lebih popular karena sudah lama diperkenalkan(sejak tahun 2008-2009 lalu), sehingga anda akan jauh lebih mudah menemukan memori dengan profil XMP ketimbang memori dengan profil AMP. Untungnya, kebanyakan motherboard AMD sejak generasi APU Trinity FM2 sudah mendukung profil XMP, sehingga anda tetap bisa menjalankan profil XMP pada sistem berbasis AMD. Perlu diketahui, karena keterbatasan kemampuan memory controller di APU, kebanyakan profil XMP yang bisa berjalan pada APU ada di kisaran kecepatan DDR3-2133 dan DDR3-2400. Ini juga yang menjadi alasan kami nantinya untuk membatasi round-up ini pada memori yang kecepatannya maksimal DDR3-2400.  

Jumlah Channel pada Sistem Memori

[caption id="attachment_266174" align="alignnone" width="497"]SinglevsDuals Single-channel(kiri), Dual-channel(kanan)[/caption] Jalur komunikasi antar kontroler memori dan RAM sangat krusial bagi performa sistem, sehingga akhirnya dibuat multi-channel untuk memberikan bandwidth yang lebih besar. Jumlah 'Channel' pada sebuah sistem memori ini sendiri ditentukan oleh kontroler memori dari platform yang bersangkutan (dalam hal ini: prosesor). Pada teknologi yang ada sekarang, anda bisa menemukan konfigurasi memori dual-channel, triple-channel, bahkan quad-channel. Penggunaan mode multi-channel (baik dual,triple,maupun quad-channel) akan memberikan performa sistem memori yang lebih kencang dari mode single-channel. Sebagai catatan, karena alasan kestabilan, kami menyarankan anda untuk menggunakan kepingan memori dengan spesifikasi identik saat menjalankan mode multi-channel. Ini yang akhirnya membuat para produsen memori menjual memori-nya dengan konfigurasi dua keping atau lebih dalam sebuah kit memori. APU AMD yang ada sekarang memiliki tipe dual-channel memory controller. Bagaimana cara menjalankan konfigurasi dual-channel ini? Cukup sederhana, anda tinggal memasang 2(dua) keping memori pada slot DIMM yang sudah ditentukan, dan sistem anda akan mengenali mode dual-channel secara otomatis. Anda juga bisa mengecek apakah mode dual-channel sudah berjalan dengan baik menggunakan software CPU-Z, seperti terlihat dibawah ini: Pada APU, peningkatan performa memori berkat mode dual-channel cukup signifikan(seperti yang bisa anda saksikan disini). Oh ya, kami juga ingin menambahkan bahwa jumlah DIMM yang terpasang  di sistem anda tidak selalu menentukan jumlah channel memori yang tersedia. Bisa saja anda memiliki 4 slot DIMM, namun konfigurasi memory controller pada prosesor anda hanya mendukung mode dual-channel.  

Modul Single-sided vs Double-sided

[caption id="attachment_266171" align="alignnone" width="500"]Dual-sided DIMM Double-sided DIMM[/caption] [caption id="attachment_266173" align="alignnone" width="500"]Single-Sided DIMM Single-Sided DIMM[/caption] Pada PC desktop, selain dari frekuensi, timing, dan juga jumlah kepingan pada sebuah memori kit, ada sebuah variabel lagi yang jarang diperhitungkan namun penting, yakni jumlah 'side'(a.k.a 'Rank') pada modul memori-nya. Modul memori yang hanya memiliki IC pada satu sisi saja kita sebut dengan istilah single-sided memory module. Sebaliknya, modul memori yang memiliki IC pada kedua sisinya kita sebut dengan istilah dual-sided/double-sided memory module. Perlu diketahui bahwa jumlah sisi pada modul memori ini biasanya akan menentukan konfigurasi 'Rank' pada modul memorinya: modul single-sided biasanya hanya memiliki konfigurasi single rank, sedangkan modul double-sided biasanya berkonfigurasi double-rank(Ada juga modul quad-rank, yang memiliki dua buah rank pada setiap sisi RAM,total 4 rank, misalnya untuk server, tapi tidak dibahas disini) Keunggulan konfigurasi double-rank/ double-sided biasanya adalah performa lebih tinggi pada beberapa aplikasi yang sangat memory-intensive. Sedangkan konfigurasi memori single-rank / single-sided akan memberikan overclockability lebih tinggi.

 

Harga

Rupiah Faktor yang satu ini mungkin merupakan prioritas utama kebanyakan pengguna di Indonesia. Sistem APU AMD merupakan sistem yang umumnya ada di kelas Low-end hingga mainstream, dan biasanya dipilih karena menawarkan performa gaming yang memadai untuk harganya yang terjangkau . Memaksa pembelian memori dengan harga lebih dari 2 Juta Rupiah untuk sistem APU tentunya merupakan sebuah pemborosan, dan lebih baik dialihkan ke hal lain (membeli SSD misalnya?). Untuk itu, kami berspekulasi, untuk sebuah sistem AMD APU mainstream-high yang harga prosesornya ada di kisaran 1.5 juta hingga 2 juta Rupiah(dengan 1 USD=11900), harga memorinya harus berada angka Rp. 1 Juta-an untuk dibilang 'masuk akal' (inipun mungkin bagi sebagian pengguna sudah masuk kategori mahal). Untungnya, harga memori DDR3 ukuran 8GB dual-channel kit(dua keping memori) pada saat artikel ini di-publish ada pada kisaran 900 ribu hingga 1 juta-an lewat sedikit.  

Persyaratan Memori Kit

Berdasarkan data diatas, kami menetapkan batasan bagi peserta mega test memori DDR3. Tentunya, batasan tersebut kami buat untuk memastikan bahwa memori yang mengikuti pengujian ini masih relevan dengan apa yang dibutuhkan si pengguna sistem APU, dan juga sesuai dengan apa yang tersedia di pasaran saat ini. Batasan-batasan tersebut adalah:
  • RAM dijual sebagai dual-channel 8 GB Kit (2x4GB)
  • Kecepatan RAM minimal DDR3-1600Mhz, Maks. DDR3-2400Mhz. Timing Bebas
  • HARUS dalam kecepatan kelipatan 1600,1866,2133 atau 2400 (supaya setting RAM tidak memerlukan pengubahan BCLK dari CPU)
  • HARUS memiliki Performance Profile, Baik AMP(AMD Memory Profile) maupun XMP(Xtreme Memory Profile), KECUALI RAM yang memiliki kecepatan SPD LEBIH dari DDR3-1600
 

Peserta Mega Test DDR3 Memory

Setelah menghubungi berbagai distributor dan vendor memori dengan persyaratan seperti di atas, kami mendapatkan kiriman 13(tiga belas) kit memori dibawah ini untuk bahan pengujian:
  1. ADATA XPG V2 2400C11
  2. Apacer ARMOR 1866C11
  3. Avexir Core Series 1600C9
  4. Corsair Vengeance 1866C9
  5. Corsair Vengeance Pro 2133C9
  6. G.Skill Ares 1600C9
  7. G.Skill RipjawsX 1600C9
  8. Kingston HyperX FURY 1866C10
  9. Kingston HyperX Predator 2400C11
  10. Patriot Viper 3 2400C11
  11. Team Vulcan 2133C10
  12. Team Vulcan 2400C11
  13. Team Zeus 1600C9
Note: 1) Diurutkan berdasarkan abjad. 2) Untuk memudahkan, nama dipersingkat menjadi format [brand-series-speed-CAS Latency]. Karena keterbatasan waktu pengujian, kami hanya berhasil mengumpulkan 13 memori kit. Mohon maaf apabila memori kit fovorit anda tidak ada pada daftar di atas.   Seperti apa sistem yang kami gunakan, dan bagaimana metoda dan prosedur pengujian memori ini? Simak lengkapnya pada halaman 2!  

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Tujuan dan Syarat Round-Up, Penjelasan beberapa variabel memori Halaman 2: Ruang Lingkup, Metoda dan Prosedur Testing, dan Platform Uji Halaman 3: ADATA XPG 2400C11, Apacer Armor 1866C11, Avexir Core Series 1600C9 Halaman 4: Corsair Vengeance 1866C9, Corsair Vengeance Pro 2133C9 Halaman 5: G.Skill Ares 1600C9 & G.Skill RipjawsX 1600C9 Halaman 6: Kingston HyperX FURY 1866C10 & Kingston HyperX Predator 2400C11 Halaman 7:  Patriot Viper 2400C11 & TeamVulcan 2133C10 Halaman 8: Team Vulcan 2400C11 & Team ZEUS 1600C9 Halaman 9: Hasil Pengujian Halaman 10: Award, Kesimpulan

Hands-on DDR4: Corsair Vengeance LPX 16GB(4x4GB) DDR4-2800Mhz C16

$
0
0
VengeanceLPX_01

VengeanceLPX_01

VengeanceLPX_15 Era DDR4 sebentar lagi dimulai! Prosesor Intel Haswell-E yang sebentar lagi akan dirilis hanya memiliki opsi memori DDR4, sehingga calon penggunanya mau tidak mau harus menggunakan tipe RAM terbaru ini. Kali ini, kami ingin memberikan sebuah sneak peek dari sebuah kit memori DDR4 yang pertamakali datang ke lab JagatReview, yakni , Corsair Vengeance LPX 16GB DDR4-2800C16.

Spesifikasi

Berikut spesifikasi dari Corsair Vengeance LPX 2800, seperti yang dikutip dari websitenya:
  • Warranty: Limited Lifetime
  • Fan Included: No
  • Heat Spreader: Vengeance LPX
  • Memory Configuration: Dual / Quad Channel
  • Memory Type: DDR4
  • Package Memory Pin: 288
  • Performance Profile: XMP 2.0
  • Memory Size: 16GB (4 x 4GB)
  • SPD Latency: 15-15-15-36
  • SPD Speed: 2133MHz
  • SPD Voltage: 1.2V
  • Speed Rating: PC4-22400 (2800MHz)
  • Tested Latency: 16-18-18-36
  • Tested Speed: 2800Mhz
  • Tested Voltage: 1.2V
Corsair Vengeance LPX di-rating pada kecepatan DDR4-2800Mhz dengan CAS Latency 16, pada VDIMM 1.2V. Memori DDR4 ini juga mendukung performance profile XMP 2.0. Jika anda tidak menghidupkan XMP, RAM ini memiliki kecepatan SPD DDR4-2133Mhz CL15-15-15-36.  

Kemasan

VengeanceLPX_02   VengeanceLPX_04 VengeanceLPX_05 VengeanceLPX_06 VengeanceLPX_07   Terdiri atas 4 modul memori, kit Corsair Vengeance LPX dikemas cukup 'padat', tanpa tambahan lain. Mari lihat modulnya lebih dekat di halaman berikutnya!

Preview G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000Mhz CL15 (F4-3000C15Q-16GRR)

$
0
0
GskillRipjaws4_17s

GskillRipjaws4_17s

GskillRipjaws4_19s Semakin dekat dengan perilisan platform DDR4 desktop pertama yang menggunakan prosesor Intel Haswell-E, semakin banyak pula produsen memori yang berlomba-lomba merancang RAM DDR4 berperforma tinggi untuk menemani platform terbaru Intel tersebut. Setelah minggu lalu kami kedatangan DDR4 Corsair Vengeance LPX DDR4-2800, kali ini yang datang adalah memori DDR4 besutan G.Skill, yakni G.Skill Ripjaws 4 series. Vendor memori yang namanya sudah dikenal banyak overclocker ini tentunya tidak mau ketinggalan dengan vendor lainnya, serta mendesain sebuah kit DDR4 yang mampu memenuhi kebutuhan performa dari penggunanya. Ripjaws4 Seri Ripjaws 4 dibuat dalam berbagai konfigurasi, mulai dari DDR4-2133 hingga DDR4-3200. Yang memasuki lab JagatReview adalah Ripjaws 4 DDR4-3000C15 16GB Kit(4x4GB). Mari kita lihat memori ini lebih dekat!

Spesifikasi

Berikut ini spesifikasi dari G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000C15 (F4-3000C15Q-16GRR), sesuai dengan yang tertera pada websitenya:
  • Series :    Ripjaws 4    
  • Memory Type :    DDR4  
  • Capacity :    16GB (4GBx4)   
  • Multi-Channel Kit :    Quad Channel Kit    
  • Tested Speed  :  3000MHz    
  • Tested Latency :    15-15-15-35-2N    
  • Tested Voltage  :  1.35v    
  • Registered/Unbuffered :   Unbuffered    
  • Error Checking :   Non-ECC    
  • SPD Speed :   2133MHz    
  • SPD Voltage :   1.20v    
  • Fan lncluded :   No    
  • Height :   40 mm / 1.58 inch    
  • Warranty :   Limited Lifetime    
  • Features :   Intel XMP 2.0 (Extreme Memory Profile) Ready
Mengusung kecepatan DDR4-3000 dengan CAS Latency 15, G.Skill Ripjaws 4 merupakan salah satu DDR4 yang memiliki timing cukup ketat. Biasanya DDR4-2800 dan DDR4-3000 akan memiliki CAS Latency 16 atau lebih, namun G.Skill memberikan CAS Latency 15 pada DDR4-3000nya.  

Kemasan

GskillRipjaws4_01as GskillRipjaws4_01s GskillRipjaws4_02s     Kemasan Ripjaws 4 benar-benar sederhana, terdiri dari sebuah blister pack yang menyimpan 4(empat) modul memori DDR4. Mari kita lihat modul-modul DDR4 ini lebih dekat pada halaman berikutnya!

Performa Memori DDR3 di AMD FX: Penting untuk Gaming Optimal

$
0
0
TitleFXs

TitleFXs

TitleFXs Komponen memori(RAM-Random Access Memory) di dalam sebuah PC adalah sebuah komponen yang konfigurasi maupun spesifikasinya paling sering diabaikan pengguna PC. Tidak jarang kita melihat adanya sebuah sistem PC high-end namun dilengkapi memori yang konfigurasinya 'asal beli' dengan alasan harga murah. Hal ini sebenarnya cukup wajar karena perkembangan memori dan memory controller yang sudah begitu pesat akhir-akhir ini, banyak pengguna mengaku bahwa memori kelas value dengan konfigurasi rendah sudah lebih dari cukup untuk sistem PC-nya. Kami sudah berkali-kali membuktikan bahwa platform dengan grafis terintegrasi seperti AMD APU sangat membutuhkan kinerja memori tinggi, anda bisa melihat beberapa artikelnya pada: Mega-Test 13 Memori DDR3 8GB Kit untuk AMD APU Tips Memilih DDR3 untuk APU Kaveri Tips Tweaking Memori pada AMD Trinity : Pilih Frekuensi atau Timing? Namun kembali muncul pertanyaan: "Memori memang penting untuk sistem dengan GPU terintegrasi, lalu bagaimana dengan platform yang menggunakan GPU Add-on? Apakah efek performa untuk gamingnya signifikan?" Inilah yang akhirnya membuat kami untuk mengulang beberapa pengujian lama kami, untuk membuktikan apakah kecepatan memori DDR3 masih berpengaruh dengan aplikasi gaming.  

Pilihan platform: AMD FX 8-core AM3+

DSC00243s Mengingat bahwa kami ingin melakukan pengujian dengan skenario add-on GPU, kami memilih sebuah platform yang membutuhkan VGA dedicated yakni platform AMD FX AM3+. Untuk prosesornya sendiri, kami menggunakan salah satu prosesor AMD FX yang belum lama ini dirilis: AMD FX-8370E.

Testbed

Berikut ini spesifikasi lengkap platform uji kami:
  • CPU: AMD FX-8370E (Overclocked to 4 Ghz @ 1.25V)
  • Motherboard: MSI 970 Gaming
  • RAM: G.SKill TridentX DDR3-2400 C10 2x4GB (Total 8 GB)
  • VGA: AMD Radeon 290X (Uber Mode, fan set manual @ 60%)
  • PSU: Corsair AX850 Watt
  • CPU Cooler: Corsair H80i
  • OS: Windows 7 64-bit SP1
 

Ruang lingkup Pengujian

Biasanya, performa sistem memori akan menunjukkan perbedaan pada aplikasi video encoding atau file compression. Namun disini, kami secara spesifik berniat untuk menguji peningkatan performa pada skenario gaming, khususnya game-game 3D modern dengan engine yang cukup menyiksa CPU, seperti Battlefield 4 dan Watch Dogs. Disini kami mematikan segala jenis power-saving, dan membuat CPU berjalan pada fixed clock 4Ghz (200Mhz x 20). Kemudian juga kami memilih untuk tidak meningkatkan variabel sistem lainnya (seperti CPU-NB clock) untuk memastikan bahwa eningkatan yang terjadi hanya karena kecepatan sistem memori DDR3 saja. Metode Pengujian Pengujian dilakukan pada dengan tool FRAPS untuk meng-capture average framerate(FPS) dan juga mengukur worst 1% frametime dengan tool FRAFS Bench viewer. Berikut ini sedikit penjelasan tambahan mengenai FPS / frametime: FPS – Tidak cukup untuk memberikan penilaian! Ada beberapa game yang memiliki variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh bagian FPS dalam FRAPS. Kejadian ini membuat kami merasa bahwa data FPS saja tidak cukup , lalu kami memutuskan untuk melihat data Frametime log dari FRAPS. Frametime adalah waktu dimana 1(satu) frame akan di-render oleh sistem(biasanya dalam satuan milliseconds(ms). Selama ini kami menggunakan FPS(Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan, namun adakalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame. Tentunya, waktu render yang jauh berbeda, misal Frame pertama dirender pada 16.7ms, lalu frame kedua pada 40ms, lalu frame ketiga pada 16.7ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game. Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime: (dengan rumus FPS = 1000 / Frametime,  frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )
  • 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
  • 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
  • 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
  • 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya. Selama ini kadang kita sulit melihat efek stutter dalam graph FPS, namun graph frametime akan memudahkan hal tersebut. Maka data yang kami tampilkan dalam halaman berikutnya adalah dalam bentuk Frametime, namun kami masih akan memberikan sebuah bar graph FPS.   FRAFS bench Viewer – Worst 1% Frametime Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara lain untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari FRAPS menggunakan FRAFS Bench Viewer.  Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sebuah sistem. Anda bisa melihat contohnya dibawah ini: Data diatas adalah frametime yang sudah diurutkan, dari yang terbaik(paling kiri), hingga yang terburuk(paling kanan). Gampangnya, bagian paling kiri adalah frametime terendah(FPS Maksimum), sedangkan bagian paling kanan adalah frametime tertinggi(FPS Minimum). Bagian garis merah yang kami gambar diatas menggambarkan nilai 1% frametime terburuk dari seluruh frametime yang ada. FRAFS bench viewer menamakan ini sebagai ‘1% Time’. Nah, sekarang pertanyaannya, mengapa kami tidak lantas mengambil nilai FPS minimum saja, dan repot-repot mencari nilai 1% yang terburuk? Jawabnya adalah: Minimum FPS kadang tidak bisa menjadi acuan karena seringkali dipengaruhi aspek2 lain, seperti storage access, driver error, dan lain sebagainya. Mencari nilai 1% frametime terburuk dari seluruh data biasanya lebih sering memberikan nilai yang lebih akurat untuk menggambarkan ‘stuttering‘ yang terjadi pada sebuah sistem. Catatan tambahan: 1% worst frametime ini memiliki nama lain ’99th Percentile Frametime’.  

Catatan: Batasan memory controller FX + motherboard AM3+

Satu hal lagi yang menurut kami layak dibahas adalah limitasi clock memori yang ada di platform AMD FX. Saat baru beredar dulu, AMD hanya memberikan dukungan kecepatan memori hingga DDR3-1866Mhz pada AMD FX-nya, dan ini yang membuat beberapa motherboard AM3+ tidak didesain untuk menjalankan clock memori yang tinggi. Jadi, tidak semua motherboard AM3+ dan CPU AMD FX akan men-support kecepatan RAM DDR3-2133. Ini juga sebabnya kami juga tidak menguji kecepatan RAM diatas DDR3-2133Mhz (meski RAM dan CPU kami mampu menjalankannya) .  

Setting Testbed

Dari BIOS, tidak banyak yang kami ubah. Selain melakukan pengubahan pada CPU untuk berjalan pada fixed clock 4 Ghz, kami hanya mengubah frekuensi memori, lalu mengubah timing(CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD Rate) secara manual. Kami menggunakan 3(tiga) setting memori, yaitu: DDR3-1600 11-11-11-28 1T (default) screen000   DDR3-1866 9-11-11-31 1T screen000_2   DDR3-2133 10-12-12-31 2T screen000_3   Kecepatan DDR3-1600 dengan CAS Latency 11 merupakan kecepatan yang cukup banyak ditemui pada memori-memori kelas value, dan juga menjadi setting default di sistem kami. Ada 2(dua) setting kecepatan lain yang kami pakai, yakni DDR3-1866 dengan CAS Latency 9, dan DDR3-2133 dengan CAS Latency 10. RAM dengan kedua setting ini sudah cukup banyak ditemui di pasaran dengan harga yang tidak terlampau mahal (berbeda sekitar 200-300 ribu dari RAM DDR3-1600 dengan kapasitas sama, pada saat artikel ini ditulis). Apakah perbedaan kecepatan memori ini sudah bisa memberikan pengalaman bermain game yang berbeda? Mari kita lihat!  

Daftar isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Testbed, Metode pengujian, Setting Memori DDR3 Halaman 2 : Performance Test - Battlefield 4 & Watch Dogs Halaman 3: Kesimpulan

Review Corsair Vengeance LPX 16GB (4x4GB) DDR4-2800Mhz CL16

$
0
0
DSC00230s

DSC00230s

VengeanceLPX Dengan dirilisnya platform Haswell-E LGA 2011v3 beberapa bulan lalu, era DDR4 pun dimulai. Sekarang, para produsen memori berlomba-lomba memberikan solusi memori berkecepatan tinggi mereka untuk para pengguna prosesor Haswell-E. Corsair, salah satu pembuat memori high-performance, belum lama ini mengirimkan salah satu kit DDR4 mereka ke lab JagatReview. Memori tersebut dinamai Corsair Vengeance LPX 16GB DDR4-2800C16.

Spesifikasi

Berikut spesifikasi dari Corsair Vengeance LPX 2800 (CMK16GX4M4A2800C16), seperti yang dikutip dari websitenya:
  • Warranty: Limited Lifetime
  • Fan Included: No
  • Heat Spreader: Vengeance LPX
  • Memory Configuration: Dual / Quad Channel
  • Memory Type: DDR4
  • Package Memory Pin: 288
  • Performance Profile: XMP 2.0
  • Memory Size: 16GB (4 x 4GB)
  • SPD Latency: 15-15-15-36
  • SPD Speed: 2133MHz
  • SPD Voltage: 1.2V
  • Speed Rating: PC4-22400 (2800MHz)
  • Tested Latency: 16-18-18-36
  • Tested Speed: 2800Mhz
  • Tested Voltage: 1.2V
Corsair Vengeance LPX di-rating pada kecepatan DDR4-2800Mhz dengan CAS Latency 16, pada VDIMM 1.2V. Memori DDR4 ini juga mendukung performance profile XMP 2.0. Jika anda tidak menghidupkan XMP, RAM ini memiliki kecepatan SPD DDR4-2133Mhz CL15-15-15-36.  

XMP (Xtreme Memory Profile)

Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Dengan menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen dengan hanya me-load XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan. Pada XMP 2.0 yang digunakan kebanyakan memori DDR4, pengaturan BCLK lewat profil XMP juga sudah dimungkinkan untuk menembus limitasi setting DDR4-2666 yang ada di BCLk 100Mhz. Berikut detail profil XMP yang dimiliki Corsair Vengeance LPX DDR4-2800: [caption id="attachment_277207" align="alignnone" width="500"]BIOS XMP Setting - klik untuk memperbesar* BIOS XMP Setting - klik untuk memperbesar*[/caption]   XMP 1 - DDR4-2800 16-18-18-36 2T VengeanceLPX_XMP2800_2 XMP 2 - DDR4-3000 16-18-18-36 2T VengeanceLPX_XMP3000_2 Corsair Vengeance LPX DDR4-2800 CL16 memiliki 2(dua) buah XMP, yang pertama dijalankan pada DDR4-2800 CL 16 @ 1.2V(sesuai label), dan XMP yang kedua dijalankan pada DDR4-3000 CL16 @ 1.35V. Perlu diketahui bahwa kedua nilai XMP ini akan menaikkan BCLK CPU anda ke 127Mhz (XMP 1), atau 125Mhz (XMP 2).    

Gallery

Berikut ini tampilan dari Corsair Vengeance LPX DDR4-2800: VengeanceLPX_02 VengeanceLPX_04 VengeanceLPX_05 VengeanceLPX_06 VengeanceLPX_07 VengeanceLPX_08 Vengeance LPX memiliki desain low-profile, ini diharapkan bisa membuat memori ini lebih kompatibel dengan pengguna yang memiliki heatsink CPU berukuran besar. Setiap memori dibalut sebuah heatspreader berwarna hitam. Sayangnya heatspreader hitam yang agak glossy ini mudah sekali 'dikotori' oleh sidik jari. [caption id="attachment_269213" align="alignnone" width="500"]VengeanceLPX_09 Spesifikasi memori DDR4 ini terlihat pada labelnya, yakni DDR4-2800 CL16 1.2V[/caption] [caption id="attachment_269214" align="alignnone" width="500"]VengeanceLPX_10 DDR4 memiliki 288-pin, dan memiliki bentuk konektor yang agak sedikit 'melengkung' di sisinya(lihat bagian tanda panah)[/caption] [caption id="attachment_269215" align="alignnone" width="500"]VengeanceLPX_11 Corsair Vengeance LPX 2800 menggunakan konfigurasi IC single-sided(single-rank)[/caption] [caption id="attachment_269216" align="alignnone" width="500"]VengeanceLPX_12 Untuk menjaga kestabilan pada frekuensi tinggi, Corsair memberikan PCB 8-layer pada Vengeance LPX[/caption]  

Tipe Memori IC: Hynix?

[caption id="attachment_269218" align="alignnone" width="500"]VengeanceLPX_14 Atas: Vengeance Pro DDR3-2800C12, Bawah: Corsair Vengeance LPX  DDR4-2800C16[/caption] Kami menjumpai hal menarik pada Vengeance LPX pada bagian nomor revisi IC (nilai 'Ver x.xx'). Nomor revisi ini biasanya memberitahukan tipe IC apa yang ada pada memorinya. Nilai yang diberikan Corsair padanya serupa dengan nomor revisi IC pada Corsair Vengeance Pro DDR3 yang kami miliki, yakni 'Ver 5.29'. Kalau skema pemberian nomor IC ini sama dengan DDR3, berarti memori Corsair Vengeance LPX DDR4-2800 CAS 16 yang kami terima akan menggunakan chip memori buatan Hynix.  

Ruang Lingkup Pengujian

Menguji perangkat memori melibatkan cukup banyak variabel, mulai dari frekuensi,timing, kompatibilitas, dan lain sebagainya. Namun, fokus dari semua pengujian memori yang dilakukan oleh JagatReview adalah ‘out-of-the-box performance & stability’. Jadi ruang lingkup pengujian memori yang kami lakukan terbatas pada :
  1. Performa XMP dari memori yang disertakan produsen pada berbagai aplikasi(sintetik dan real-life)
  2. Sedikit uji OC/tweaking (jika memungkinkan)
Pengujian overclockability pada setiap modul memori yang kami terima bisa dianggap sebagai BONUS, bukan pengujian utama, sebab modul memori yang sama dan dijual dalam satu paket sekalipun bisa memiliki overclockability dan/atau profil timing yang berbeda. Perlu diingat juga bahwa overclockability dari sebuah modul memori tidak hanya ditentukan oleh kapabilitas modul memori nya saja, dan kadang bergantung pada:
  • Kualitas IMC (Integrated memory controller) yang ada pada suatu CPU tertentu, yang kadang berbeda
  • Kompatibilitas suatu memori terhadap tipe Motherboard tertentu
Jadi, tingkat overclocking yang kami dapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan karena variabel-variabel yang kami sebut diatas.  

Testbed

Berikut ini platform yang digunakan untuk pengujian DDR4: DSC00230s
  • Prosesor: Intel Core i7-5820K 'Haswell-E'
  • Motherboard: ASUS Rampage V Extreme
  • VGA: NVIDIA GeForce GTX 680
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
  • CPU Cooler: Noctua NH-U14S
  • OS: Windows 7 x64 SP1 Ultimate
 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Specs, Ruang Lingkup Pengujian Halaman 2: Setting Testbed, Performance Test Halaman 3: Overclocking/Tweaking Halaman 4: Kesimpulan

Review G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000Mhz CL15 16GB Kit (4x4G): Kencang dengan Timing Ketat

$
0
0
LogoGskills

LogoGskills

Memori dengan performa tinggi serta kemampuan tuning baik merupakan impian para power-user. Banyak pengguna enthusiast yang rela merogoh kocek cukup dalam untuk mendapat memori dengan kemampuan ekstra. G.Skill, salah satu vendor memori yang terkenal dengan overclockability-nya, menawarkan sebuah kit DDR4 dengan kecepatan yang tidak main-main : DDR4-3000, yang diberi nama G.SKill Ripjaws 4 DDR4-3000C15 16GB Kit. Mari simak bagaimana memori ini menunjukkan performanya!  

Spesifikasi

Diantara memori Ripjaws 4 16GB Kit yang tersedia di pasaran, DDR4-3000 16GB Kit yang kami terima merupakan RAM dengan konfigurasi lumayan tinggi. Berikut ini spesifikasi dari G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000C15 (F4-3000C15Q-16GRR), sesuai dengan yang tertera pada websitenya:
  • Series : Ripjaws 4
  • Memory Type : DDR4
  • Capacity : 16GB (4GBx4)
  • Multi-Channel Kit : Quad Channel Kit
  • Tested Speed : 3000MHz
  • Tested Latency : 15-15-15-35-2N
  • Tested Voltage : 1.35v
  • Registered/Unbuffered : Unbuffered
  • Error Checking : Non-ECC
  • SPD Speed : 2133MHz
  • SPD Voltage : 1.20v
  • Fan lncluded : No
  • Height : 40 mm / 1.58 inch
  • Warranty : Limited Lifetime
  • Features : Intel XMP 2.0 (Extreme Memory Profile) Ready
Mengusung kecepatan DDR4-3000 dengan CAS Latency 15, G.Skill Ripjaws 4 merupakan salah satu DDR4 yang memiliki timing cukup ketat. Biasanya DDR4-3000 akan memiliki CAS Latency 16 atau lebih, namun G.Skill memberikan CAS Latency 15 pada DDR4-3000nya.  

XMP (Xtreme Memory Profile)

Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Dengan menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen dengan hanya me-load XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan. Pada XMP 2.0 yang digunakan kebanyakan memori DDR4, pengaturan BCLK lewat profil XMP juga sudah dimungkinkan untuk menembus limitasi setting DDR4-2666 yang ada di BCLK 100Mhz. Berikut ini spesifikasi lengkap XMP-nya: [caption id="attachment_278575" align="alignnone" width="500"]*klik untuk memperbesar* *klik untuk memperbesar*[/caption] Dan di bawah ini penjelasan mengenai Timing lengkapnya. Anda juga bisa melihat pada AIDA64 bahwa setiap keping RAM Ripjaws 4 DDR4-3000 dikonfigurasi secara single-rank(single-sided) per modul. [caption id="attachment_278576" align="alignnone" width="500"]Timing Lengkap dari XMP G.SKill RIpjaws 4 Frekuensi dan Timing Lengkap dari XMP G.SKill Ripjaws 4[/caption]

Gallery

Dan berikut ini tampilan dari G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000: GskillRipjaws4_01as GskillRipjaws4_01s GskillRipjaws4_02s Kemasan Ripjaws 4 benar-benar sederhana, terdiri dari sebuah blister pack yang menyimpan 4(empat) modul memori DDR4. Berikut ini penampilan modul-modul DDR4 dari G.Skill: GskillRipjaws4_03s GskillRipjaws4_10s Mengingat Ripjaws 4 ditujukan bagi pengguna platform X99 yang memiliki konfigurasi quad-channel, maka memori Ripjaws 4 datang dalam konfigurasi 4 modul, semuanya single-sided, per modul memiliki kapasitas 4GB. Masing-masing modul dibalut sebuah heatspreader low-profile, membuat tinggi RAM ini hanya sekitar 40mm. Tentunya modul dengan ukuran rendah seperti ini tidak akan memiliki banyak masalah ketika dipasangkan dengan sistem yang HSF-nya besar. [caption id="attachment_270095" align="alignnone" width="500"]GskillRipjaws4_06s Spesifikasi Ripjaws 4 dalam labelnya, DDR4-3000 15-15-15-35 di 1.35V VDimm[/caption]   [caption id="attachment_270096" align="alignnone" width="500"]GskillRipjaws4_09ss 8-layer PCB[/caption]    

Ruang Lingkup Pengujian

Menguji perangkat memori melibatkan cukup banyak variabel, mulai dari frekuensi,timing, kompatibilitas, dan lain sebagainya. Namun, fokus dari semua pengujian memori yang dilakukan oleh JagatReview adalah ‘out-of-the-box performance & stability’. Jadi ruang lingkup pengujian memori yang kami lakukan terbatas pada :
  1. Performa XMP dari memori yang disertakan produsen pada berbagai aplikasi(sintetik dan real-life)
  2. Sedikit uji OC/tweaking (jika memungkinkan)
Pengujian overclockability pada setiap modul memori yang kami terima bisa dianggap sebagai BONUS, bukan pengujian utama, sebab modul memori yang sama dan dijual dalam satu paket sekalipun bisa memiliki overclockability dan/atau profil timing yang berbeda. Perlu diingat juga bahwa overclockability dari sebuah modul memori tidak hanya ditentukan oleh kapabilitas modul memori nya saja, dan kadang bergantung pada:
  • Kualitas IMC (Integrated memory controller) yang ada pada suatu CPU tertentu, yang kadang berbeda
  • Kompatibilitas suatu memori terhadap tipe Motherboard tertentu
Jadi, tingkat overclocking yang kami dapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan karena variabel-variabel yang kami sebut diatas.  

Testbed

Berikut ini platform yang digunakan untuk pengujian DDR4: LogoGskills
  • Prosesor: Intel Core i7-5820K 'Haswell-E'
  • Motherboard: ASUS Rampage V Extreme
  • VGA: NVIDIA GeForce GTX 680
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
  • CPU Cooler: Noctua NH-U14S
  • OS: Windows 7 x64 SP1 Ultimate
 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Specs, Ruang Lingkup Pengujian Halaman 2: Setting Testbed, Performance Test Halaman 3: Overclocking/Tweaking Halaman 4: Kesimpulan

Review Kingston HyperX Predator DDR4-3000Mhz CL15 16GB Kit (4x4GB)

$
0
0
HyperXPredator_3000_05

HyperXPredator_3000_05

HyperXPredator_3000_05 Meski memori bertipe DDR4 belum terlalu popular, belakangan ini memori kit DDR4 dengan kecepatan tinggi mulai bermunculan. Meski kecepatan DDR4 standar yang ada di kisaran DDR4-2133Mhz CL15 sudah cukup kencang bagi beberapa pengguna, tentunya akan ada saja produsen memori yang menciptakan kit DDR4 dengan rating jauh lebih tinggi. Kingston, salah satu vendor memori yang terkenal dengan seri HyperX-nya memulai debut mereka di DDR4 dengan meluncurkan Kingston HyperX Predator DDR4. Seperti apa performa memorinya? Mari simak lebih dekat!  

Spesifikasi

HyperX_Pred_DDR4Specs Kecepatan memori Kingston HyperX Predator DDR4 berkisar dari DDR4-2133Mhz hingga ke DDR4-3000. Yang datang ke lab kami adalah versi tertingginya saat ini, yakni Kingston HyperX Predator DDR4-3000 CL15. Berikut spesifikasi lengkapnya, seperti yang dikutip dari website Kingston: (Sebagai tambahan, Kingston juga memberikan sebuah datasheet dan juga product brochure yang memiliki informasi spesifikasi lebih lengkap)
  • Part Number: HX430C15PB2K4/16
  • Capacity: 16 GB, Kit of 4 (one module 4GB each - 4 x4GB)
  • Voltage: 1.2V - 1.35V
  • Dimensions: 133.35mm x 55mm
  • Compatible with X99 Chipset, XMP Profile 2.o
  • SPD Speed: DDR4-2133Mhz
  • SPD Timing: 15-15-15 (CAS-tRCD-tRP)
  • SPD Voltage: 1.2V
  • XMP Profile 1: DDR4-3000, CL15-16-16(CAS-tRCD-tRP), 1.35V
  • XMP Profile 2: DDR4-2666, CL14-14-14(CAS-tRCD-tRP), 1.35V
Dengan kecepatan DDR4-3000, HyperX Predator DDR4-3000 bisa dibilang merupakan DDR4 dengan kecepatan yang cukup tinggi.  

Gallery

Dan berikut ini tampilan fisik dari HyperX Predator DDR4-3000: Package HyperXPredator_3000_09 HyperXPredator_3000_08 Kingston HyperX Predator DDR4 datang dengan sebuah kemasan blister pack sederhana, tanpa sebuah boks yang terlalu fancy. The Modules HyperXPredator_3000_10 HyperXPredator_3000_11 HyperXPredator_3000_12 HyperXPredator_3000_16 HyperXPredator_3000_15 Karena merupakan kit yang disiapkan untuk konfigurasi quad-channel pada platform X99, HyperX Predator datang sebagai sebuah quad-channel kit berisi 4(empat) modul RAM. Tiap-tiap modul RAM HperX Predator dibalut sebuah heatspreader hitam yang membuat penampilannya terlihat elegan sekaligus 'garang'. Catatan: Pada early sample DDR4 yang kami terima ini, labelnya menyatakan penggunaan voltase 1.5V. Kingston me-rating ulang memori HyperX Predator DDR4 mereka dengan voltase 1.35V, jadi pada model yang akan anda temui di pasaran nanti, semuanya akan berjalan pada 1.35V.   Perbandingan dengan HyperX Predator DDR3 HyperXPredator_3000_13 HyperXPredator_3000_14 Dibandingkan dengan HyperX Predator DDR3, HyperX Predator DDR4 memiliki bentuk dan dimensi heatspreader yang identik, hanya berbeda di warna saja.   Dipasang pada testbed HyperXPredator_3000_02   HyperXPredator_3000_04 HyperXPredator_3000_07 Satu yang perlu diperhatikan dari HyperX Predator, adalah tinggi modul memorinya yang mencapai 55mm. Dengan tinggi tersebut, akan ada beberapa heatsink yang mungkin 'bentrok' dengannya. Kebetulan sekali heatsink pada testbed kami, Noctua NH-U14S, memiliki ukuran cukup ramping sehingga tidak ada bagian HSF yang bertabrakan dengan modul memori.    

XMP (Xtreme Memory Profile)

Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Dengan menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen dengan hanya me-load XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan. Pada XMP 2.0 yang digunakan kebanyakan memori DDR4, pengaturan BCLK lewat profil XMP juga sudah dimungkinkan untuk menembus limitasi setting DDR4-2666 yang ada di BCLK 100Mhz. HyperX Predator DDR4-3000 memiliki 2(dua) profil XMP, yang satu pada kecepatan DDR4-3000, dan yang satunya lagi ada pada kecepatan DDR4-2666. Berikut detail dari setting timing pada profil XMP yang dimilikinya: XMP Profile 1, DDR4-3000, CL15-16-16(CAS-tRCD-tRP), 1.35V XMP XMP1_Timing   XMP Profile 2, DDR4-2666, CL14-14-14(CAS-tRCD-tRP), 1.35V XMP2 XMP2_Timing   Catatan Tambahan - Voltase setting 1.35V ManualVolt Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, Memori HyperX Predator yang datang ke lab kami adalah sebuah early sample, yang masih di-rating dengan VDimm 1.5V. Sekarang, Kingston me-rating ulang HyperX Predator mereka pada 1.35V. Untuk membuktikan bahwa voltase tersebut dapat menjalankan DDR4-3000 dengan stabil, semua pengujian XMP pada review ini dilakukan dengan voltase diset manual ke 1.35V (kecuali pengujian OC bagian Timing).      

Ruang Lingkup Pengujian

Menguji perangkat memori melibatkan cukup banyak variabel, mulai dari frekuensi,timing, kompatibilitas, dan lain sebagainya. Namun, fokus dari semua pengujian memori yang dilakukan oleh JagatReview adalah ‘out-of-the-box performance & stability’. Jadi ruang lingkup pengujian memori yang kami lakukan terbatas pada :
  1. Performa XMP dari memori yang disertakan produsen pada berbagai aplikasi(sintetik dan real-life)
  2. Sedikit uji OC/tweaking (jika memungkinkan)
Pengujian overclockability pada setiap modul memori yang kami terima bisa dianggap sebagai BONUS, bukan pengujian utama, sebab modul memori yang sama dan dijual dalam satu paket sekalipun bisa memiliki overclockability dan/atau profil timing yang berbeda. Perlu diingat juga bahwa overclockability dari sebuah modul memori tidak hanya ditentukan oleh kapabilitas modul memori nya saja, dan kadang bergantung pada:
  • Kualitas IMC (Integrated memory controller) yang ada pada suatu CPU tertentu, yang kadang berbeda
  • Kompatibilitas suatu memori terhadap tipe Motherboard tertentu
Jadi, tingkat overclocking yang kami dapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan karena variabel-variabel yang kami sebut diatas.  

Testbed

Berikut ini platform yang digunakan untuk pengujian DDR4: HyperXPredator_3000_03
  • Prosesor: Intel Core i7-5820K 'Haswell-E'
  • Motherboard: ASUS Rampage V Extreme
  • VGA: NVIDIA GeForce GTX 680
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
  • CPU Cooler: Noctua NH-U14S
  • OS: Windows 7 x64 SP1 Ultimate
 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Specs, Ruang Lingkup Pengujian Halaman 2: Setting Testbed, Performance Test Halaman 3: Overclocking/Tweaking Halaman 4: Kesimpulan

Overclocking Review: Kingston HyperX Fury DDR3-1866 8GB Kit

$
0
0
FURY_02S

FURY_02S

hx_fury_detail Kingston, salah satu vendor memori yang sudah terkenal dengan RAM seri HyperX-nya, beberapa waktu lalu meluncurkan sebuah RAM yang bernama Kingston HyperX FURY. Dari semua lini produk yang ada dari Kingston, HyperX FURY memiliki sebuah keunikan tersendiri, yakni fitur konfigurasi otomatis. Jika FURY dipasangkan dengan platform yang sesuai, maka ia akan langsung menjalankan kecepatan maksimal yang didukungnya, tanpa perlu menyalakan profil seperti XMP(Extreme Memory Profile) maupun AMP(AMD Memory Profile). Bagi pengguna PC awam yang kurang mengerti akan setting BIOS, tentunya HyperX FURY akan menjadi solusi yang menarik, karena mereka tidak perlu lagi men-setting kecepatan memori mereka. [caption id="" align="alignnone" width="500"] HyperX FURY dapatkan salah satu Recommended Award dari JagatReview berkat fitur konfigurasi otomatisnya, pada Mega Test 13 Memori DDR3 bulan Juli 2014 lalu[/caption] Kami sudah pernah menjalankan serangkaian pengujian kepada HyperX FURY di artikel Mega Test: 13 Memori DDR3 kami yang terdahulu, dan bahkan HyperX FURY memenangkan sebuah Award karena kemampuan konfigurasi otomatisnya. Namun, kami merasa bahwa performa memori HyperX FURY masih bisa ditingkatkan lagi. Untuk itu, kami membuat sebuah artikel singkat mengenai overclocking dan tweaking Kingston HyperX FURY.  

Spesifikasi RAM

  • Nama Lengkap RAM/Part Number : Kingston HyperX FURY DDR3-1866 8GB Kit CL10, HX318C10FWK2/8
  • Informasi Website: Klik Disini, atau download datasheet disini
  • Single-sided/ Double-sided: Single-sided
  • Frekuensi:  933 Mhz (DDR3-1866Mhz)
  • Timing (CL-tRCD-tRP-tRAS):  10-11-10-30
  • Voltase RAM : 1.5V
  • Timing Lengkap: Lihat dibawah
XMP_KHXFURY1866

FURY: Tidak ada XMP, Otomatis ke DDR3-1866

Seperti yang kami singgung di halaman sebelumnya, salah satu hal yang membuat RAM HyperX FURY unik adalah fitur untuk konfigurasi otomatis. Jika platform anda mendukung, memori ini akan langsung 'mengkonfigurasi' dirinya sendiri ke kecepatan DDR3-1866 dengan timing 10-11-10-30, TANPA butuh setting apapun.

Gallery

HyperX FURY yang kami uji di artikel ini memiliki heatspreader putih, namun spesifikasi dan konfigurasi IC-nya sama dengan yang dulu pernah kami uji. FURY_01S FURY_04S    

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Fokus kami pada pengujian ini adalah menguji seberapa jauh memori Kingston HyperX FURY 8GB DDR3-1866 bisa dioverclock di sistem kami, dan bagaimana hasil overclocking ini berpengaruh kepada performa sistem secara keseluruhan. Pengujian dimulai dengan menguji performa saat keadaan default(spesifikasi sesuai kemasan), lalu pengujian overclock dilangsungkan. Detail dari jalannya pengujian adalah sebagai berikut: 1) Pengujian overclocking akan dilakukan menggunakan setup aircooling, baik CPU maupun RAM. 2) RAM akan diuji dengan satu macam setting DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V. Setting ini dipilih karena setting tegangan memori seperti ini masih cukup aman untuk digunakan sehari-hari. 3) Kami akan mencoba mencari beberapa konfigurasi overclock(kombinasi antara timing dan frekuensi RAM) yang masih stabil untuk menjalankan berbagai benchmark dalam pengujian kami. *Catatan: Definisi 'stabil' disini adalah bisa menjalankan semua software pengujian tanpa BSOD/Crash*  

Pemilihan Test Platform: AMD APU Richland A8-6600K

FURY_02S Pada pengujian overclocking RAM kali ini, kami memilih untuk menggunakan sebuah APU dari AMD yakni A8-6600K 'Richland'. APU ini cukup terjangkau, dan menunjukkan peningkatan performa grafis yang baik saat memori berperforma tinggi digunakan. Berikut sistem lengkapnya:
  • Prosesor: AMD A8-6600K 'Richland'
  • Motherboard: MSI A88X-G45 GAMING
  • RAM: Kingston HyperX FURY DDR3-1866, 2x4GB
  • VGA: Integrated, Radeon HD 8570D
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX850W
  • CPU Cooling: AMD Stock Cooling
   

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Spesifikasi, Ruang Lingkup Pengujian Halaman 2: Software Uji, Setting Testbed Halaman 3: Uji Overclocking +Benchmark Halaman 4: Kesimpulan  

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.

2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

 

Review Kingston HyperX FURY DDR3-1866 8GB Kit: Kencang Instan!

$
0
0
kingston hyperx fury

kingston hyperx fury

Memori HyperX Fury DDR3-1866 8GB Kit dari Kingston adalah satu produk yang sangat menarik. Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya pada artikel tes perbandingan kami, produk tersebut memiliki kemampuan untuk berjalan di kecepatan yang cukup tinggi tanpa perlu konfigurasi khusus dalam BIOS dari pengguna. Pengguna cukup memasang modul memori tersebut ke sistem dan melakukan "Load Optimized Default" di BIOS untuk mendapatkan konfigurasi yang sudah cukup kencang untuk berbagai kebutuhan harian, yaitu di 1866Mhz CL 10-11-10! hx_fury_detail Pada artikel kali ini, kami akan menunjukkan kepada Anda seberapa mudahnya mendapatkan kecepatan yang kami sebutkan di atas tanpa perlu melakukan konfigurasi khusus apapun di BIOS. Kencang instan? Ya, kami akan membuktikannya!

Kencang Instan: Untuk Apa?

Satu hal yang mungkin ada di pikiran Anda adalah apakah kegunaan dari "kencang instan" seperti yang kami sebutkan di atas? Secara umum, memori yang berjalan di kecepatan lebih tinggi akan memberikan performa ekstra untuk sebuah komputer modern, terutama bila dibandingkan dengan memori yang berjalan pada kecepatan standar 1333 Mhz. Oleh karena itu, memori yang benar-benar memiliki kemampuan untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi secara otomatis akan sangat membantu, terutama untuk pengguna yang tidak terlalu mengerti konfigurasi BIOS. Selain itu, kemampuan dari sebuah memori untuk berjalan di kecepatan tinggi tanpa memerlukan konfigurasi apapun membuatnya cocok digunakan oleh pengguna yang ingin "tahu beres". Umumnya pengguna seperti ini hanya tidak terlalu mengetahui spesifikasi dari memori selain kapasitas saja. Tipe pengguna seperti inilah yang membutuhkan memori "kencang instan" seperti ini untuk mendapatkan kinerja PC yang lebih optimal.

HyperX Fury: Konfigurasi Plug 'n Play (PnP)

FURY_04S Kingston HyperX Fury memiliki fitur Plug 'n Play yang memungkinkannya untuk langsung berjalan di kecepatan kecepatan tinggi begitu dipasang ke sistem dan BIOS diatur ke konfigurasi "Optimized Default". Tentu saja, kecepatan tertinggi dari memori ini akan dipengaruhi oleh dukungan kecepatan yang ada di motherboard yang digunakan. Pihak Kingston sendiri telah menyediakan 3 preset kecepatan memori yang akan secara otomatis digunakan bila sistem mendukungnya, yaitu:
  • 1866 Mhz CL 10-11-10: untuk platform Intel berbasis P67, Z68, Z77, Z87, dan Z97 serta seluruh chipset AMD
  • 1600 Mhz CL 9-10-9: untuk chipset Intel H Series dan B Series, bila digunakan bersama dengan prosesor Core i Series
  • 1333 Mhz CL 8-9-8: untuk chipset Intel H Series dan B Series, bila digunakan bersama dengan prosesor Pentium dan Celeron

Bukan XMP

Sepintas, konfigurasi kecepatan tinggi di HyperX Fury ini mirip dengan apa yang ditawarkan di fitur XMP (eXtreme Memory Preset). Namun, kecepatan tinggi di memori ini bukanlah hasil dari penggunaan XMP. Bila memori menggunakan XMP, Anda masih harus menggunakan melakukan konfigurasi di BIOS untuk mendapatkan kecepatan tersebut. Pada HyperX Fury, Anda benar-benar tidak perlu melakukan konfigurasi apapun karena kecepatan tinggi tersebut tidak diperoleh dari penggunaan XMP.

Gallery

HyperX Fury memiliki beberapa warna berbeda untuk heatspreadernya. Apapun pilihak warna heatspreader Anda, tidak ada perbedaan spesifikasi untuk paket memori ini dengan rating kecepatan yang sama. Untuk pengujian kali ini, kami menggunakan paket yang sama dengan yang kami gunakan di artikel sebelumnya, yaitu Overclocking Review: Kingston HyperX Fury DDR3-1866 8GB Kit.

FURY_01S

FURY_03S

Spesifikasi

  • Nama Lengkap RAM/Part Number: Kingston HyperX FURY DDR3-1866 8GB Kit CL10, HX318C10FWK2/8
  • Informasi Website: klik di sini, atau download datasheet di sini
  • Single-Sided/Double-Sided: Single-sided
  • Frekuensi:  933 Mhz (DDR3-1866Mhz)
  • Timing (CL-tRCD-tRP-tRAS):  10-11-10-30
  • Voltase RAM : 1.5V
  • Timing Lengkap: lihat di bawah

Platform Pengujian

Penasaran dengan efek kecepatan tinggi otomatis yang disediakan oleh Kingston HyperX Fury ini? Kami telah melakukan beberapa pengujian untuk membuktikan performa ekstra yang bisa didapatkan dengan memanfaatkan fitur "kencang instan" dari HyperX Fury ini. Berikut ini adalah spesifikasi PC yang kami gunakan untuk pengujian ini:

PC 1 (Intel)

  • Prosesor: Core i5-4670K 'Haswell' (Max. Turbo Clock 3.8Ghz)
  • Motherboard: MSI Z97 MPOWER
  • VGA: MSI GTX 980 GAMING 4G
  • SSD: Kingston HyperX 3K 240GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt

PC2 (AMD APU)

  • Prosesor: AMD A10-7850K 'Kaveri'
  • Motherboard: MSI A88X-G45 Gaming
  • VGA: Radeon R7 Integrated (512 Radeon Cores)
  • SSD: Kingston HyperX 3K 240GB
  • PSU: Corsair AX 850 Watt
Baik, mari simak pengujian di halaman berikutnya!

RAM Terbaik Tahun 2014

$
0
0
AWard_RAM

AWard_RAM

AWard_RAM Pada tahun 2014 lalu, lab JagatReview me-review kurang lebih 17 (tujuh belas) memori kit, kebanyakan diantaranya bertipe DDR3, walau ada sedikit diantaranya yang bertipe DDR4. Dari semua RAM yang kami review tersebut, ada beberapa diantaranya yang memiliki kelebihan tersendiri dibanding rata-rata RAM lainnya, baik itu dilihat dari overclockability, maupun spesifikasi dan harga yang menarik. RAM yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tersebut pastinya akan membantu meningkatkan performa PC anda, dan layak mendapat JagatReview Annual Award 2014 sebagai RAM Terbaik Tahun 2014 versi kami, dengan fokus utama pada performa out-of-the-box. Disini, kami juga memberi budget limit pada Rp 1.5 Juta Rupiah. Berikut ini RAM-RAM tersebut:

Kingston HyperX Fury DDR3-1866 8GB Kit (2x4GB)

Seperti yang kami pernah tulis pada review HyperX Fury DDR3-1866 kami yang terdahulu, memori ini memiliki satu fitur unik yakni kecepatan DDR3-1866 tanpa setting apapun(di chipset/platform yang mendukung). Mengingat banyaknya pengguna PC di Indonesia yang masih sangat awam terhadap setting memori(dan bahkan kadang banyak yang tidak paham bagaimana menyalakan profil XMP pada memori mereka), fitur ini luar biasa menarik, karena memori anda akan langsung otomatis dikonfigurasi pada kecepatan optimal. Jika anda masih merasa kecepatan ini kurang, anda masih bisa meng-overclocknya sedikit lagi untuk mendapat performa ekstra. Anda yang suka untuk memiliki warna komponen yang serasi juga bisa memilih warna kesukaan anda, dari empat pilihan yang tersedia. Pada mega test DDR3 kami yang terdahulu, kami sudah pernah memberinya sebuah rekomendasi. Kecepatan default yang tinggi tanpa perlu setting ini mengganjarnya JagatReview Annual Gold Award! FURY_GOLD  

Patriot Viper 3 DDR3-2400C11 8GB Kit (2x4GB)

Sejauh yang kami pantau, Patriot Viper 3 DDR3-2400 merupakan salah satu RAM dengan rating DDR3-2400 termurah yang beredar di pasaran Indonesia saat ini. Timing-nya memang agak longgar pada 11-13-13-31, namun kecepatannya yang ada pada DDR3-2400 tentunya dapat mengkompensasi timing longgar tersebut, dan memberikan performa baik. Pada Mega-Test DDR3 kami yang terdahulu pun, Patriot Viper 3 menempati urutan teratas dari segi performa overall. Kecepatan DDR3-2400 menurut kami adalah kecepatan yang cukup 'ideal' dari segi performa maupun kompatibilitas. Kebanyakan platform modern, baik Intel maupun AMD, sekarang umumnya bisa menjalankan kecepatan DDR3-2400 tanpa beban yang berarti pada memory controller, yang membuat pengoperasian kecepatan DDR3-2400 dapat dilakukan dengan stabil. Untuk pertimbangan performa baik dengan harga relatif murah ini, kami memberikan JagatReview Annual Silver Award padanya. VIPER_SILVER   Oh ya, kedua memori ini dipilih dengan pertimbangan out-of-the-box performance, dan juga faktor harganya. Anda yang ingin mencari memori berdasarkan overclockabilitynya, dapat menyimak Overclocking Annual Award yang akan dirilis beberapa waktu mendatang. Sampai jumpa pada award berikutnya!

JagatReview 2014 Overclocking Award: RAM

$
0
0
AWard_OC_RAM

AWard_OC_RAM

AWard_OC_RAM Setiap tahun, JagatReview mengumpulkan beberapa hardware terbaik dari kelasnya masing-masing, dan memberinya penghargaan yang bernama ‘JagatReview Annual Award’. Kali ini, kami akan memilih beberapa komponen PC yang memiliki kelebihan khusus dari aspek tuning dan overclocking. Memori, atau kita kenal juga dengan sebutan RAM, merupakan salah satu komponen yang sangat krusial dalam praktek overclocking. Bagi overclocker yang membutuhkan skor maksimal, kadang-kadang tuning RAM yang tepat bisa memberikan perbedaan yang signifikan dalam beberapa benchmark(Misalnya benchmark SuperPI dan Intel XTU). Beberapa waktu lalu, kami sempat memberikan award RAM Terbaik 2014,  yang kami berikan bagi memori yang memiliki kecepatan default tinggi, serta memiliki rasio price vs performance terbaik. Sekarang, kami akan memberikan penghargaan bagi memori yang memiliki overclocking headroom terbaik dari semua memori yang kami review selama tahun 2014. Berikut ini kandidatnya:

Team Zeus DDR3-1600 2x4GB Kit

TeamZEUS1600_01 Memori yang di-rating pada kecepatan 'hanya' DDR3-1600CL9 mendapatkan award overclocking? Terdengar aneh? Kebanyakan memori yang dirating agak rendah pada DDR3-1600 biasanya menggunakan tipe IC yang mungkin tidak disiapkan untuk overclocking, namun hal tersebut tidak berlaku pada Team Zeus DDR3-1600. Pada penjelasan produknya, Team menyebutkan bahwa Zeus didesain secara khusus untuk menggunakan IC memory yang overclockable. Saat kami melakukan uji overclocking yang lengkap kepadanya(bisa dibaca disini), kami bisa memberi konfirmasi bahwa klaim tersebut benar adanya. Meski Zeus hanya di-rating pada kecepatan DDR3-1600, namun menyentuh kecepatan yang fantastis seperti DDR3-2666 CL11 atau DDR3-2800 CL12 bukan hal yang sulit, jika anda bisa melakukan setting yang tepat. Kecepatan setinggi ini bisa dicapai karena Team Zeus disinyalir menggunakan IC dari Hynix(kemungkinan besar Hynix MFR, salah satu IC yang popular bagi overclocker pengejar clock memori). Team Zeus 1600 memang merupakan RAM yang unik. Kebanyakan vendor memori yang memiliki tipe IC memori dengan overclockability tinggi seperti Zeus ini akan menseleksi lagi IC yang mereka gunakan, mencari yang terbaik untuk mencapai clockspeed tinggi(Misal DDR3-2800), lalu menjualnya dengan harga mahal. Namun tidak demikian bagi Team, dimana mereka nampaknya tidak melakukan pemilihan IC yang khusus untuk mencapai kecepatan tertentu. Mereka membiarkan RAM ini dirating pada spesifikasi DDR3-1600 CL9, dan membiarkan overclocker yang membelinya untuk mencari sendiri batas maksimalnya. Yang menarik, dari sekitar 10 kit Team Zeus yang kami uji, semuanya bisa mencapai kecepatan DDR3-2400 dengan sangat mudah, selama timingnya agak longgar. Overclocking headroom yang besar pada Team Zeus DDR3-1600 membuat kami menganugerahinya JagatReview 2014 Overclocking Award – Gold.  

G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000 CL15 16GB Kit

Ripjaws43K Dari semua kit DDR4 yang datang ke lab JagatReview selama 2014, G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000CL15 16GB Kit memiliki spesifikasi tertinggi. Spesifikasi ini cukup tinggi dibandingkan kecepatan DDR4 biasa(yang ada di DDR4-2133 CL15), sehingga kami menyarankan bahwa RAM ini sebaiknya dijalankan di motherboard yang kemampuan overclocking memorinya sudah teruji, misalnya saja ASUS Rampage V Extreme, untuk bisa berjalan dengan optimal. [caption id="" align="alignnone" width="500"] DDR4-3000 CL12[/caption] Berdasarkan pengujian yang kami lakukan kepadanya, kami menemui bahwa G.Skill Ripjaws 4 DDR4-3000 tidak hanya memiliki spesifikasi tinggi, namun juga masih menyimpan headroom yang bisa dimanfaatkan, terutama dari timingnya. Menggunakan VDimm 1.65V, kami berhasil mencapai CAS Latency 12 pada kedepatan DDR4-3000, memberikan performa yang cukup baik. Sebagai RAM DDR4 yang memiliki overclockability dan tweaking headroom paling baik dari semua produk DDR4 yang masuk ke lab kami (walaupun harus dibayar dengan harga agak tinggi),kami memberinya JagatReview 2014 Overclocking Award – Silver.

Overclocking Review: Silicon Power XPower DDR3-2400 16GB (2x8GB) Kit

$
0
0
SILICONPOWER_2400_01

SILICONPOWER_2400_01

SP_Logo Silicon Power merupakan sebuah vendor komponen PC yang memiliki spesialisasi di bidang industri flash data storage. Dari tahun ke tahun, Silicon Power (SP) memproduksi berbagai macam flash drive, memory cards, SSD, dan juga DRAM module. Berbicara secara khusus mengenai modul memori DDR3, memang brand SP akan terdengar agak 'asing' di telinga. Meskipun demikian, kami mendapat sebuah kesempatan unik untuk menjajal salah satu produk memori DDR3 mereka, yang diberi nama Silicon Power Xpower DDR3 Series.

Xpower, Untuk Gamer dan Enthusiast

SILICONPOWER_2400_03 Modul memori yang masuk ke lab JagatReview ini memiliki spesifikasi cukup tinggi, yakni sebuah 16GB Kit(2x8GB) yang dirating pada kecepatan DDR3-2400. Dari semua memori yang masuk ke lab kami tahun lalu, ini adalah pertamakalinya kami me-review sebuah memori dengan densitas IC cukup besar, yakni 8 GB per modul (dan menjadikannya 16GB dual-channel kit). Berdasarkan keterangan dari web mereka, seri Xpower ini merupakan RAM DDR3 seri teratas yang dimiliki Silicon Power, dan mereka yakin bahwa memori ini memiliki 'exceptional overclocking performance' yang akan berguna bagi gamer maupun PC enthusiast untuk memaksimalkan kinerja PC-nya. Seberapa jauh memori berukuran 16GB ini bisa dipacu? Mari simak bersama!  

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Fokus kami pada pengujian ini adalah menguji seberapa jauh memori Silicon Power Xpower bisa dioverclock di sistem kami dan menjalankan benchmark, dan bagaimana hasil overclocking ini berpengaruh kepada performa sistem secara keseluruhan. Pengujian dimulai dengan menguji performa saat keadaan default(spesifikasi sesuai kemasan), lalu pengujian overclock dilangsungkan. Detail dari jalannya pengujian adalah sebagai berikut: 1) Pengujian overclocking akan dilakukan menggunakan pendingin aircooling, baik CPU maupun RAM. Extreme cooling sama sekali tidak digunakan disini karena yang menjadi fokus adalah performa memori dalam skenario penggunaan sehari-hari. 2)  Untuk pengujian utama, RAM akan diuji dengan dua setting DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V dan 1.75V. Dua setting ini dipilih karena setting tegangan memori seperti ini masih cukup aman untuk digunakan sehari-hari. Kemudian kami akan menambahkan satu lagi pengujian dengan voltase 1.85V, untuk pengujian benchmarking saja(tidak untuk pengujian kestabilan dengan LinX). 3) Pada setiap setting voltage, kami akan mencoba mencari beberapa konfigurasi overclock(kombinasi antara timing dan frekuensi RAM) yang masih stabil untuk menjalankan berbagai benchmark dalam pengujian kami. *Definisi 'stabil' disini adalah bisa menjalankan semua software pengujian tanpa BSOD/Crash*  

Software Uji

Kami memilih beberapa benchmark yang cukup 'menyiksa' memori untuk melihat apakah konfigurasi overclock kami cukup stabil untuk menjalankannya. Berikut ini benchmark yang kami pilih: 1) 3DMark 11 Physics Score: Benchmark ini yang akan menguji kecepatan CPU dan RAM dalam memproses simulasi perhitungan physics dengan Bullet Open Source Physics Library. Skor physics test ini hampir tidak dipengaruhi oleh GPU, dan hampir sepenuhnya tergantung pada kecepatan prosesor dan RAM. 2) Intel XTU Benchmark: Intel XTU(Xtreme Tuning Utility) adalah sebuah software tuning untuk prosesor Intel Core 3rd-Gen "Ivy Bridge' dan 4th-Gen 'Haswell'. Didalam software tuning ini terdapat sebuah benchmark yang mengkalkulasi bilangan prima(menggunakan algoritma mirip prime95), dan benchmark tersebut sangat menyukai performa memori yang kencang. 3) AIDA64 Memory Benchmark - Latency: Aplikasi AIDA64 Memory Benchmark (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan. Pada pengujian ini kami tidak menguji performa 'memory read bandwitdh', namun menguji 'memory latency' karena bisa lebih efektif menunjukkan performa memori saat kecepatan memori sudah diatas DDR3-2666Mhz dengan timing longgar. 4) LinX 0.6.4: LinX dikenal sebagai program penguji kestabilan yang akan sangat 'menyiksa' CPU, Memory Controller, dan juga Modul Memori. Jika ada sebuah konfigurasi overclocking yang bisa menjalankan uji LinX, biasanya kami bisa berasumsi bahwa setting overclock yang digunakan akan cukup stabil untuk skenario penggunaan sehari-hari.  

Pemilihan Test Platform

Mengingat kami akan menguji kemampuan overclocking dari Silicon Power Xpower DDR3-2400, tentunya kami harus memilih platform yang memiliki memory controller berkemampuan tinggi, maka dari itu kami memilih platform Intel Haswell LGA1150. Berikut ini spesifikasi lengkap dari sistem yang kami gunakan: SILICONPOWER_2400_10
  • Prosesor: Intel Core i7-4790K "Devil's Canyon'
  • Motherboard: ASUS Maximus 7 Gene
  • RAM: Silicon Power Xpower DDR3-2400 2x8GB Kit
  • VGA: Galaxy NVIDIA GeForce GT 630 'Fish' Limited Edition
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX850W
  • CPU Cooling: Thermaltake Frio OCK
Motherboard ASUS Maximus 7 Gene kami gunakan karena motherboard ini merupakan salah satu mobo berbasis Z97 yang menawarkan berbagai opsi tuning yang berguna, khususnya untuk overclocking memori. Kemudian untuk kartu grafis, kami hanya menggunakan sebuah NVIDIA GT 630 yang hemat daya karena pengujian kami dititikberatkan pada performa memori dan prosesor.  

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Ruang Lingkup, Software + Hardware untuk pengujian Halaman 2: Mengenal Silicon Power Xpower DDR3-2400 (bentuk fisik & spesifikasi) Halaman 3: Uji Overclocking Halaman 4: Kesimpulan    

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.

2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

 

Hands-On Review: Overclocking G.Skill TridentX DDR3-2933Mhz 16GB (4x4GB) Kit

$
0
0

g-skill-logo

G.SKill TridentX 2933Mhz 16GB Kit, atau dikenal dengan nomor model F3-2933C12Q-16GTXD, adalah salah satu RAM DDR3 premium dari G.Skill. G.Skill sendiri dikenal dengan berbagai produk memori mereka yang memiliki kecepatan jauh diatas normal. Kebetulan pada kali ini, kami dari JagatReview OC Team mendapat kesempatan untuk mencicipi pengalaman menggunakan memori kelas atas ini. Mari simak uji hands-on singkat ini!

Gallery

Berikut ini penampilan dari kemasan dan modul RAM G.Skill TridentX 2933:

DSC07942s DSC07941s DSC07945s DSC07944s DSC07946s DSC07948s DSC07949s DSC07951s

 

 

Spesifikasi

Berikut ini kami tampilkan spesifikasi yang diberikan oleh G.Skill pada website mereka (Link).

Series TridentX
Memory Type DDR3
Capacity 16GB (4GBx4)
Multi-Channel Kit Dual/Quad Channel Kit
Tested Speed 2933MHz
Tested Latency 12-14-14-35-2N
Tested Voltage 1.65v
Registered/Unbuffered Unbuffered
Error Checking Non-ECC
SPD Speed 1333MHz
SPD Voltage 1.50v
Fan lncluded Yes
height 54 mm / 2.13 inch
Warranty Lifetime
Features Intel XMP (Extreme Memory Profile) Ready

Memori G.Skill TridentX 2933 merupakan  sebuah memori kit yang terdiri dari 4 (empat) keping RAM yang bisa Anda gunakan pada konfigurasi dual-channel (Z77/Z87) maupun quad-channel (X79). Masing-masing berkapasitas 4 GB (total 16 GB). Namun, mengingat kecepatan memori ini sangat tinggi (DDR3-2933Mhz), kami menduga hanya ada sedikit platform yang memiliki memory controller cukup kencang untuk dapat menangani TridentX 2933, misalnya saja platform Intel Haswell LGA1150.

XMP (Xtreme Memory Profile)

Berdasarkan spesifikasinya, tentunya RAM ini akan dilengkapi dengan XMP (Xtreme Memory Profile) untuk mempermudah setting RAM tersebut. Berikut screenshot detail mengulas XMP pada memory kit ini.

090629234229s 090629234234s 090629234240s 090629234253s 090629234303s screen001 screen002

*Klik Thumbnail untuk memperbesar

Berikut ini informasi detail mengenai XMP profile-nya, sesuai dengan yang dibaca oleh program AIDA64. Timingnya sengaja dibuat longgar (12-14-14-35 2T) sebagai kompensasi akan kecepatannya yang tinggi.

screen001 XMP

screen001 XMP1

 

Single-sided

screen001 Single Rank

Anda juga bisa melihat bahwa pada memori TridentX 2933 ini, G.Skill menggunakan konfigurasi single-rank/single-sided. Biasanya penggunaan konfigurasi single-sided ini akan menyebabkan sedikit penuruan performa, namun ini digunakan untuk mengijinkan memori berjalan pada kecepatan lebih tinggi.

Metoda Pengujian

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjalankan metoda pengujian yang agak berbeda dari biasanya, yakni berfokus hanya pada kemampuan overclocking dari G.Skill TridentX 2933. Mengapa performanya pada aplikasi sehari-hari tidak kami uji? Berikut penjelasannya:

Bandwidth – AIDA64 Memory Benchmark

Kami menggunakan benchmark memori yang terintegrasi pada AIDA64, untuk mendapatkan nilai bandwidth dari memori G.Skill TridentX 2933. Nilai ini bisa sedikitnya memberikan gambaran akan performa dari RAM ini:

screen003

Jika dilihat dari data hasil benchmark AIDA 64 diatas, kami bisa mengatakan bahwa perolehan bandwidthnya pada spesifikasi XMP agak kurang optimal, hanya sekitar 28 GB/s pada Memory Read. Berdasarkan pengujian kami, nilai tersebut akan kurang lebih setara dengan bandwidth memori berkecepatan DDR3-2200 s/d DDR3-2400 dengan CAS Latency 11 atau 10. Disini, kami melihat bahwa performa mungkin bukan menjadi pertimbangan yang utama saat G.Skill menciptakan memori ini, melainkan kemampuan overclocking untuk mencapai clock memori sangat tinggi.

Maka dari itu, kami memutuskan untuk menitik-beratkan semua test G.Skill TridentX 2933 dari segi kemampuan overclock-nya saja,  yang terdiri dari:

  • Uji maximum memory clock dengan ambient(normal) cooling
  • Uji maximum memory clock pada Extreme Cooling

Spesifikasi Sistem

DSC08001s

Prosesor
Intel Core i5-4670K
Motherboard
ASUS Maximus VI Impact
RAM G.Skill TridentX 2933 C12 (Single Channel)
Storage
HDD WD Raptor 600GB
Power Supply
Cooler Master 1500W PSU
Cooling System
Normal: Corsair H50 Watercooling
Extreme: Kingpincooling Gemini (CPU)
   Kingpincooling Ney Pro RAM Pot
   Kingpincooling Chipset LN2 Pot

Ya, single channel, Anda tidak salah baca. Kami mencari satu dari keempat stik ini yang memiliki overclockability terbaik, lalu mencoba mencapai frekuensi maksimum dari RAM tersebut melalui overclocking. Oh ya, dalam pengujian ini kami juga menggunakan motherboard yang memang didesain khusus untuk bisa menangani memory overclocking dengan baik, yakni ASUS Maximus VI Impact. Sebagai tambahan, Anda dapat mengunjungi Link berikut yang menjelaskan lebih dalam mengenai motherboard ASUS Maximus VI Impact :Link.

Daftar Isi

Halaman 1 (halaman ini): Overview, Spesifikasi, Gallery, Skenario/Metoda Pengujian

Halaman 2: Overclocking – Normal Cooling

Halaman 3: Overclocking – Extreme Cooling(LN2)

Halaman 4: Kesimpulan

Disclaimer :

  1. Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.
  2. Overclocking  jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Overclocking Review: Team Zeus DDR3-1600 2x4GB Kit

$
0
0

TeamZEUS_Logo

Akhir-akhir ini, memori dengan merk Team jarang singgah di lab overclock kami. Meskipun demikian nama Team sudah cukup terkenal sebagai salah satu vendor memori kelas atas, dengan produk unggulannya, Team Xtreem series. Tahun 2012 lalu, kami pernah me-review Team Xtreem LV 2400 CL9 16GB Kit, dan sampai hari ini memori tersebut masih menjadi salah satu kit DDR3-2400 terkencang yang pernah kami uji, berkat penggunaan CAS Latency 9 (kebanyakan RAM DDR3-2400 di pasaran sudah menggunakan CAS Latency 10 atau 11).

Beberapa minggu lalu, lab overclocking JagatReview mendapat penawaran secara spesifik untuk melakukan uji overclock memori Team, yang menyandang nama Team ZEUS series. Kami menerima tawaran tersebut dengan senang hati, karena sudah cukup lama kami tidak menguji memori dari Team. Saat memori tersebut datang ke lab, kami agak terkejut karena Team ZEUS yang datang ke lab kami memiliki rating ‘hanya’ DDR3-1600C9. Umumnya, memori dengan rating seperti demikian dibuat dengan IC dengan overclockability minim.

Zeus, Siap Overclock dengan IC Pilihan

TeamZEUS1600_11

Kami masih bertanya-tanya, apa yang spesial dari memori Team ZEUS DDR3-1600C9 2x4GB ini, hingga Team menyebut memori seri ZEUS sebagai ‘Overclocking Memory Modules’. Saat membaca datasheet yang dibuat oleh Team, kami menjumpai kata-kata berikut ini: “Specially selected IC for outstanding overclocking capability”. Tentunya hal tersebut membuat kami semakin bingung, jika Team Zeus DDR3-1600C9 memang dibuat dengan IC dengan overclockability tinggi, mengapa ratingnya dibuat hanya DDR3-1600? Kebanyakan memori dengan overclockability tinggi yang kami ketahui dirating setidaknya pada DDR3-2133 keatas, dan yang jelas bukan DDR3-1600! Dengan rasa penasaran yang tinggi, kami membawa memori Team ZEUS tersebut ke lab overclocking kami untuk segera mengujinya.

 

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Fokus kami pada pengujian ini adalah menguji seberapa jauh memori Team ZEUS DDR3 bisa dioverclock di sistem kami dan menjalankan benchmark, dan bagaimana hasil overclocking ini berpengaruh kepada performa sistem secara keseluruhan. Pengujian dimulai dengan menguji performa saat keadaan default(spesifikasi sesuai kemasan), lalu pengujian overclock dilangsungkan.

Detail dari jalannya pengujian adalah sebagai berikut:

1) Pengujian overclocking akan dilakukan menggunakan setup aircooling, baik CPU maupun RAM. Extreme cooling sama sekali tidak digunakan disini.

2) RAM akan diuji dengan dua setting DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V dan 1.75V. Dua setting ini dipilih karena setting tegangan memori seperti ini masih cukup aman untuk digunakan

3) Pada setiap setting voltage, kami akan mencoba mencari beberapa konfigurasi overclock(kombinasi antara timing dan frekuensi RAM) yang masih stabil untuk menjalankan berbagai benchmark dalam pengujian kami. *Definisi ‘stabil’ disini adalah bisa menjalankan semua software pengujian tanpa BSOD/Crash*

 

Pemilihan Test Platform

Mengingat kami akan menguji kemampuan overclocking dari Team ZEUS 1600, tentunya kami harus memilih platform yang memiliki memory controller berkemampuan tinggi, maka dari itu kami memilih platform Intel Haswell LGA1150. Berikut ini spesifikasi lengkap dari sistem yang kami gunakan:

TeamZEUS1600_06

  • Prosesor: Intel Core i7-4770K “Haswell’
  • Motherboard: Gigabyte Z87X-OC , F8 BIOS
  • RAM: Team ZEUS DDR3-1600, 2x4GB
  • VGA: Galaxy NVIDIA GeForce GT 630 ‘Fish’ Limited Edition
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: Corsair AX850W
  • CPU Cooling: Cooler Master Hyper 103

Motherboard Gigabyte Z87X-OC kami pilih karena motherboard ini merupakan salah satu motherboard Z87 yang menawarkan kemampuan tuning memori DDR3 cukup baik(kami pernah menguji kemampuan overclocking memori dari Z87X-OC disini). Kemudian untuk kartu grafis, kami hanya menggunakan sebuah NVIDIA GT 630 karena pengujian kami dititikberatkan pada performa memori dan prosesor.

 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Ruang Lingkup Pengujian, Testbed

Halaman 2: Spesifikasi, Gallery, Penjelasan Software Uji

Halaman 3: Setting Testbed, Hasil Pengujian

Halaman 4: Tes Bonus – Highest DDR3 Memory Clock + Tes kestabilan Ekstra

Halaman 5: Kesimpulan

 

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.

2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

 

Mega Test: 13 Memori DDR3 8GB Kit untuk AMD APU

$
0
0

DSC08491s2s

Memori, atau lebih dikenal dengan istilah RAM (Random Access Memory), merupakan sebuah komponen komputer yang berguna untuk menyimpan data sementara, sebelum data tersebut diproses oleh prosesor. Sejak integrasi kartu grafis merambah masuk ke dalam CPU, selain mempengaruhi performa prosesor, performa memori juga cukup berpengaruh pada kinerja komponen integrated graphics/grafis terintegrasi.

Spesifikasi RAM – Penting, tapi Diabaikan

Label

Perkembangan kecepatan memori pada generasi DDR3 yang pesat, serta makin canggihnya kontroler memori sejak arsitektur Intel Sandy Bridge tahun 2010 lalu membuat kebutuhan bandwidth antara CPU dengan RAM dengan mudah terpenuhi (tidak seperti masa DDR1 dan DDR2 dulu). Sekarang penggunaan memori dengan spesifikasi rendah sekalipun tidak akan membawa penalti performa yang signifikan pada sebuah sistem. Ini yang sayangnya membuat kebanyakan pengguna makin tidak peduli akan spesifikasi memori yang mereka gunakan, dalam artian, selama kapasitas memori tersebut terpenuhi, banyak pengguna yang sudah cukup puas dengan memorinya dan memilih untuk membeli memori murah dengan spesifikasi rendah, lalu menggunakan ekstra dana mereka untuk meng-upgrade prosesor atau VGA.

Beberapa bulan lalu, di kawasan pertokoan mangga dua Jakarta, kami bahkan pernah melihat seorang pengguna yang sedang merakit sistem PC-nya yang berprosesor Intel Core i7-4770 dan GPU GTX 750 Ti, hanya menggunakan sebuah 1 keping memori 8GB kelas value dengan kecepatan DDR3-1600 karena alasan harganya murah. Ini tentu tidak salah, karena harga sekeping DDR3-1333 8GB akan lebih murah setidaknya 300 hingga 400 ribu Rupiah dari sebuah memori kit 2x4GB DDR3-2133, dan pada skenario budget terbatas, perbedaan harga 400 ribu ini bisa membuat pilihan VGA si user tersebut dari GTX 750 berubah ke GTX 750 Ti misalnya.

Jadi, apakah spesifikasi RAM tidak penting pada masa kini? Belum tentu!

APU – Butuh Memori Kencang

amd-kaveri-logo1

 

Solusi APU dari AMD, mulai dari Llano, Trinity, Richland, hingga Kaveri – memiliki kartu grafis terintegrasi (IGP) yang berperforma cukup tinggi, sayangnya untuk ‘mengeluarkan’ semua performa tersebut sang pengguna harus menggunakan konfigurasi memori optimal dengan kecepatan cukup tinggi. Hal tersebut wajar terjadi, karena pada APU, baik CPU dan IGP-nya akan mengakses RAM pada jalur komunikasi yang sama – membuatnya rentan akan bandwidth bottleneck, dan umumnya membuat performa IGP-nya menjadi buruk.

Ini yang menyebabkan kebanyakan pengguna APU memiliki sistem yang under-performing – karena konfigurasi memori-nya rendah! Kami masih menemui sangat banyak contoh seperti ini di pasaran, misalnya saja sistem berprosesor AMD APU dijual dengan konfigurasi satu keping single-channel DDR3-1333. Ini tentu saja akan membuat IGP pada APU tersebut mengalami penurunan performa sekitar 30-40% dari seharusnya.

Catatan: penurunan performa berkat penggunaan memori satu keping/single-channel ini hanya terjadi pada APU Llano, Trinity, Richland, dan Kaveri. Pada APU berbasis Kabini, kontroller memori mereka memang hanya dibuat single-channel, sehingga menggunakan dua keping memori pun tidak akan memberi peningkatan performa signifikan.

Kami sudah pernah membuat beberapa artikel mengenai pentingnya pemilihan memori yang optimal bagi AMD APU, misalnya saja:

Tips mudah mengoptimalkan performa Gaming pada APU Trinity A10-5800K

Tips Tweaking Memori pada APU Trinity, dan

Tips memilih memori bagi AMD Kaveri

Namun sejak AMD APU Kaveri dirilis awal tahun 2014 ini, kami makin sering mendapati pertanyaan dari berbagai pengguna APU mengenai pemilihan model memori yang tepat bagi mereka, sehingga kami merasa perlu mencari jawaban konkrit dari pertanyaan ini. 

 

Tantangan: Mega Test Memori Kit

Dari hasil diskusi dengan segenap rekan-rekan di JagatReview, muncul ide untuk melakukan tes beragam memori DDR3 dengan platform APU.  Harapan kami, mega-test memori ini bisa memudahkan para pengguna APU, atau pun yang nantinya akan menggunakan APU di masa depan untuk memilih DDR3 terbaik bagi mereka. Tapi muncul masalah berikutnya: variabel pada komponen memori cukup banyak!

Komponen memori memiliki beragam parameter yang bisa dinilai. Selain harga, kapasitas, frekuensi, dan timing, masih ada berbagai variabel lain dari sebuah memori kit yang kadang menenentukan keputusan pembelian, mulai dari overclockability, ergonomi, hingga ke faktor penampilan. Sekarang pun vendor memori sudah amat banyak, belum lagi kebanyakan dari mereka menawarkan spesifikasi yang serupa, dengan kisaran harga yang mirip pula!

Mari kita lihat parameter-parameter yang cukup signifikan dalam pemilihan modul memori berikut ini:

Kapasitas: 4GB? 8GB? 16GB?

Kapasitas kadang menjadi sebuah variabel yang paling mudah untuk dipilih. Meski dulu ada istilah “Makin besar makin baik” saat kapasitas memori rata-rata ada pada kisaran 256-512MB, sekarang kapasitas memori yang dijual di pasaran ada di 4GB hingga 32GB, dan ukuran yang besar belum tentu memberikan efek performa yang signifikan. Menurut pengujian yang kami lakukan, sebagian besar pengguna dengan OS Windows 7 64-bit akan tercukupi kebutuhannya dengan kapasitas RAM kira-kira 8GB pada penggunaan ringan: browsing, editing foto ringan, encode video, file compression, word processing, gaming, dsb(setidaknya saat artikel ini dirilis). Memang, sesekali saat kita membiarkan berpuluh-puluh tab terbuka pada browser kita, konsumsi memori akan berpotensi meningkat ke kisaran 2-3 GB seperti contoh dibawah ini:

TaskMan_Chromes

Namun kami belum menemukan skenario penggunaan PC umum yang akan memakan memori sangat besar(8GB+) kecuali misalnya anda melakukan multimedia content creation, misalnya mengedit video 1080p FullHD multi-track seperti dibawah ini, yang memakai ram sistem hingga 12GB lebih.

premierecs6_12GBRAMusages

12GB+ RAM Usage pada Premiere Pro CS6 * klik untuk memperbesar*

 

Frekuensi / Timing

Sebuah DDR3-1600Mhz, dengan timing 11-11-11-28

Dua variabel ini yang membuat pemilihan memori semakin sulit, namun frekuensi dan timing(latency) lah yang menentukan cepat atau lambatnya sebuah memori. Tanpa membahas lebih dalam, secara umum semakin tinggi frekuensi memori, semakin baik kinerjanya. Demikian pula dengan Timing/Latency, kita membutuhkan memori dengan latency rendah (atau disebut timing ‘ketat’) untuk performa yang lebih baik. Namun karena keterbatasan fisik dari chip memori dan berbagai faktor-faktor lain, sulit mendapat konfigurasi memori dengan frekuensi tinggi,misal: 1200Mhz(DDR3-2400) yang masih memiliki timing ekstra ketat (7-7-7-21). Disini anda harus mencari kombinasi yang ‘pas’ antara frekuensi dan timing untuk mendapat performa RAM optimal.

Untungnya, pemakai AMD APU tidak perlu pusing, karena dari berbagai pengujian yang kami lakukan, biasanya AMD APU lebih menyukai RAM dengan frekuensi tinggi – timing longgar, ketimbang RAM dengan frekuensi rendah timing ketat(contoh: Kebanyakan AMD APU akan memiliki kinerja optimal saat berjalan pada DDR3-2133 CL 11-12-12-31, ketimbang DDR3-1600 CL 8-8-8-24). Mengenai frekuensi sendiri, meski sudah banyak chip DDR3 yang memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan diatas DDR3-2800 bahkan DDR3-3000, kami menyarankan anda yang menggunakan APU untuk mencari kecepatan setidaknya DDR3-1866 atau DDR3-2133. AMD APU memiliki memory controller dengan kemampuan terbatas, sehingga pencapaian frekuensi tinggi (DDR3-2666+) agak sulit untuk pemakaian sehari-hari.

Sebagai catatan tambahan, jenis APU yang berbeda memiliki dukungan kecepatan memori yang berbeda pula sesuai dengan kualitas memory controller-nya. Sebagai contoh, APU generasi ‘Trinity'(A10-5800K, A8-5600K) biasanya memiliki dukungan hingga DDR3-1866Mhz, walau secara teori bisa saja berjalan di DDR3-2133 dan DDR3-2400. APU ‘Richland’ (A10-6800K misalnya) umumnya memiliki memory controller yang sedikit lebih baik dari Trinity, dan bisa berjalan di kecepatan DDR3-2133Mhz tanpa masalah. APU yang terbaru dan terkuat saat ini yakni Kaveri A10-7850K umumnya bisa berjalan pada kecepatan DDR3-2400 tanpa masalah.

XMP(Xtreme Memory Profile)

Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Saat menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen hanya dengan me-load profil XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan, tanpa perlu mengubah parameter RAM secara manual.

Dulu, XMP dibuat untuk memori yang ditujukan pada platform Intel, sedangkan platform AMD memiliki profil bernama AMD Memory Profile(AMP). Di mata para vendor memori, profil XMP jauh lebih popular karena sudah lama diperkenalkan(sejak tahun 2008-2009 lalu), sehingga anda akan jauh lebih mudah menemukan memori dengan profil XMP ketimbang memori dengan profil AMP. Untungnya, kebanyakan motherboard AMD sejak generasi APU Trinity FM2 sudah mendukung profil XMP, sehingga anda tetap bisa menjalankan profil XMP pada sistem berbasis AMD.

Perlu diketahui, karena keterbatasan kemampuan memory controller di APU, kebanyakan profil XMP yang bisa berjalan pada APU ada di kisaran kecepatan DDR3-2133 dan DDR3-2400. Ini juga yang menjadi alasan kami nantinya untuk membatasi round-up ini pada memori yang kecepatannya maksimal DDR3-2400.

 

Jumlah Channel pada Sistem Memori

SinglevsDuals

Single-channel(kiri), Dual-channel(kanan)

Jalur komunikasi antar kontroler memori dan RAM sangat krusial bagi performa sistem, sehingga akhirnya dibuat multi-channel untuk memberikan bandwidth yang lebih besar. Jumlah ‘Channel’ pada sebuah sistem memori ini sendiri ditentukan oleh kontroler memori dari platform yang bersangkutan (dalam hal ini: prosesor). Pada teknologi yang ada sekarang, anda bisa menemukan konfigurasi memori dual-channel, triple-channel, bahkan quad-channel. Penggunaan mode multi-channel (baik dual,triple,maupun quad-channel) akan memberikan performa sistem memori yang lebih kencang dari mode single-channel. Sebagai catatan, karena alasan kestabilan, kami menyarankan anda untuk menggunakan kepingan memori dengan spesifikasi identik saat menjalankan mode multi-channel. Ini yang akhirnya membuat para produsen memori menjual memori-nya dengan konfigurasi dua keping atau lebih dalam sebuah kit memori.

APU AMD yang ada sekarang memiliki tipe dual-channel memory controller. Bagaimana cara menjalankan konfigurasi dual-channel ini? Cukup sederhana, anda tinggal memasang 2(dua) keping memori pada slot DIMM yang sudah ditentukan, dan sistem anda akan mengenali mode dual-channel secara otomatis. Anda juga bisa mengecek apakah mode dual-channel sudah berjalan dengan baik menggunakan software CPU-Z, seperti terlihat dibawah ini:

Pada APU, peningkatan performa memori berkat mode dual-channel cukup signifikan(seperti yang bisa anda saksikan disini). Oh ya, kami juga ingin menambahkan bahwa jumlah DIMM yang terpasang  di sistem anda tidak selalu menentukan jumlah channel memori yang tersedia. Bisa saja anda memiliki 4 slot DIMM, namun konfigurasi memory controller pada prosesor anda hanya mendukung mode dual-channel.

 

Modul Single-sided vs Double-sided

Dual-sided DIMM

Double-sided DIMM

Single-Sided DIMM

Single-Sided DIMM

Pada PC desktop, selain dari frekuensi, timing, dan juga jumlah kepingan pada sebuah memori kit, ada sebuah variabel lagi yang jarang diperhitungkan namun penting, yakni jumlah ‘side'(a.k.a ‘Rank’) pada modul memori-nya. Modul memori yang hanya memiliki IC pada satu sisi saja kita sebut dengan istilah single-sided memory module. Sebaliknya, modul memori yang memiliki IC pada kedua sisinya kita sebut dengan istilah dual-sided/double-sided memory module. Perlu diketahui bahwa jumlah sisi pada modul memori ini biasanya akan menentukan konfigurasi ‘Rank’ pada modul memorinya: modul single-sided biasanya hanya memiliki konfigurasi single rank, sedangkan modul double-sided biasanya berkonfigurasi double-rank(Ada juga modul quad-rank, yang memiliki dua buah rank pada setiap sisi RAM,total 4 rank, misalnya untuk server, tapi tidak dibahas disini)

Keunggulan konfigurasi double-rank/ double-sided biasanya adalah performa lebih tinggi pada beberapa aplikasi yang sangat memory-intensive. Sedangkan konfigurasi memori single-rank / single-sided akan memberikan overclockability lebih tinggi.

 

Harga

Rupiah

Faktor yang satu ini mungkin merupakan prioritas utama kebanyakan pengguna di Indonesia. Sistem APU AMD merupakan sistem yang umumnya ada di kelas Low-end hingga mainstream, dan biasanya dipilih karena menawarkan performa gaming yang memadai untuk harganya yang terjangkau . Memaksa pembelian memori dengan harga lebih dari 2 Juta Rupiah untuk sistem APU tentunya merupakan sebuah pemborosan, dan lebih baik dialihkan ke hal lain (membeli SSD misalnya?). Untuk itu, kami berspekulasi, untuk sebuah sistem AMD APU mainstream-high yang harga prosesornya ada di kisaran 1.5 juta hingga 2 juta Rupiah(dengan 1 USD=11900), harga memorinya harus berada angka Rp. 1 Juta-an untuk dibilang ‘masuk akal’ (inipun mungkin bagi sebagian pengguna sudah masuk kategori mahal).

Untungnya, harga memori DDR3 ukuran 8GB dual-channel kit(dua keping memori) pada saat artikel ini di-publish ada pada kisaran 900 ribu hingga 1 juta-an lewat sedikit.

 

Persyaratan Memori Kit

Berdasarkan data diatas, kami menetapkan batasan bagi peserta mega test memori DDR3. Tentunya, batasan tersebut kami buat untuk memastikan bahwa memori yang mengikuti pengujian ini masih relevan dengan apa yang dibutuhkan si pengguna sistem APU, dan juga sesuai dengan apa yang tersedia di pasaran saat ini.

Batasan-batasan tersebut adalah:

  • RAM dijual sebagai dual-channel 8 GB Kit (2x4GB)
  • Kecepatan RAM minimal DDR3-1600Mhz, Maks. DDR3-2400Mhz. Timing Bebas
  • HARUS dalam kecepatan kelipatan 1600,1866,2133 atau 2400 (supaya setting RAM tidak memerlukan pengubahan BCLK dari CPU)
  • HARUS memiliki Performance Profile, Baik AMP(AMD Memory Profile) maupun XMP(Xtreme Memory Profile), KECUALI RAM yang memiliki kecepatan SPD LEBIH dari DDR3-1600

 

Peserta Mega Test DDR3 Memory

Setelah menghubungi berbagai distributor dan vendor memori dengan persyaratan seperti di atas, kami mendapatkan kiriman 13(tiga belas) kit memori dibawah ini untuk bahan pengujian:

  1. ADATA XPG V2 2400C11
  2. Apacer ARMOR 1866C11
  3. Avexir Core Series 1600C9
  4. Corsair Vengeance 1866C9
  5. Corsair Vengeance Pro 2133C9
  6. G.Skill Ares 1600C9
  7. G.Skill RipjawsX 1600C9
  8. Kingston HyperX FURY 1866C10
  9. Kingston HyperX Predator 2400C11
  10. Patriot Viper 3 2400C11
  11. Team Vulcan 2133C10
  12. Team Vulcan 2400C11
  13. Team Zeus 1600C9

Note: 1) Diurutkan berdasarkan abjad. 2) Untuk memudahkan, nama dipersingkat menjadi format [brand-series-speed-CAS Latency]. Karena keterbatasan waktu pengujian, kami hanya berhasil mengumpulkan 13 memori kit. Mohon maaf apabila memori kit fovorit anda tidak ada pada daftar di atas.

 

Seperti apa sistem yang kami gunakan, dan bagaimana metoda dan prosedur pengujian memori ini? Simak lengkapnya pada halaman 2!

 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Tujuan dan Syarat Round-Up, Penjelasan beberapa variabel memori

Halaman 2: Ruang Lingkup, Metoda dan Prosedur Testing, dan Platform Uji

Halaman 3: ADATA XPG 2400C11, Apacer Armor 1866C11, Avexir Core Series 1600C9

Halaman 4: Corsair Vengeance 1866C9, Corsair Vengeance Pro 2133C9

Halaman 5: G.Skill Ares 1600C9 & G.Skill RipjawsX 1600C9

Halaman 6: Kingston HyperX FURY 1866C10 & Kingston HyperX Predator 2400C11

Halaman 7:  Patriot Viper 2400C11 & TeamVulcan 2133C10

Halaman 8: Team Vulcan 2400C11 & Team ZEUS 1600C9

Halaman 9: Hasil Pengujian

Halaman 10: Award, Kesimpulan

Viewing all 63 articles
Browse latest View live